Ramayana Perkirakan Target Pertumbuhan Penjualan Bakal Meleset pada 2021

Plt Direktur Keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa, Andreas Lesmana menuturkan, PPKM Darurat terpaksa mendorong perseroan menutup gerai di Jawa dan Bali.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Sep 2021, 17:35 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 23:26 WIB
Paparan publik PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Jumat (10/9/2021) (Dok: tangkapan layar)
Paparan publik PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Jumat (10/9/2021) (Dok: tangkapan layar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) prediksi target pertumbuhan penjualan bakal meleset pada 2021. Hal ini seiring dampak COVID-19 yang masih terjadi.

Perseroan menargetkan penjualan tumbuh 15 persen pada 2021 dibandingkan tahun lalu. Target itu dinilai perseroan masih sesuai dengan yang direncanakan awal tahun.

Berdasarkan materi paparan publik perseroan, hingga Juni 2021, perseroan mencatat penjualan kotor tumbuh 24,5 persen menjadi Rp 2,73 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,19 triliun. Sementara itu, pendapatan bersih tumbuh 16,5 persen dari Rp 1,47 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 1,71 triliun pada semester I 2021. Perseoran mencatat laba tahun berjalan Rp 137,82 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,36 miliar.

Namun, penyebaran kasus COVID-19 meningkat pada Juli 2021 mendorong pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di sejumlah kota sehingga berdampak terhadap perseroan.

Plt Direktur Keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa, Andreas Lesmana menuturkan, PPKM Darurat terpaksa mendorong perseroan menutup gerai di Jawa dan Bali. Penutupan gerai itu berdampak terhadap penjualan Juli-Agustus.

"Penjualan kurang setengah target perseroan. Penjualan tumbuh 15 persen agak meleset. Memasuki September, efek peraturan PPKM lebih longgar karena dampak penurunan kasus COVID-19, kami estimasikan penjualan 2021 dapat tumbuh kurang dari 10 persen dibandingkan 2020,” ujar Andreas.

Meski demikian, perseroan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan regulasi pemerintah ke depan. Andreas mengharapkan PPKM level 3 dan ke bawah terus dilanjutkan sehingga mal dan pusat perbelanjaan bisa dibuka terus sehingga kinerja bisa optimal.

Untuk hadapi pandemi COVID-19 yang terjadi, Andreas menuturkan, pihaknya mengoptimalkan penjualan melalui layanan pesan singkat dan e-commerce.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham RALS

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 10 September 2021, saham RALS turun 2,31 persen menjadi Rp 635 per saham. Saham RALS dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 640 per saham.

Saham RALS berada di level tertinggi Rp 655 dan terendah Rp 635 per saham. Total frekuensi perdagangan 686 kali dengan volume perdagangan 49.907. Nilai transaksi Rp 3,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya