Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Jumat, (3/12/2021). Hal ini seiring sentimen global yaitu penguatan harga komoditas dan wall street.
Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, pergerakan indeks bursa saham global sangat bergejolaj sejak kemunculan varian baru COVID-19. Ia mencontohkan indeks Dow Jones yang berbalik menguat 1,82 persen pada perdagangan Kamis, 2 Desember 2021.
Namun, jika merujuk lima hari perdagangan terakhir, indeks Dow Jones sudah melemah tajam 3,2 persen sejak omicron merebak.
Advertisement
Baca Juga
"Jika kenaikan indeks Dow Jones dikombinasikan dengan kenaikan EIDO 1,43 persen, dan sejumlah harga komoditas antara lain minyak dan batu bara menguat, ada peluang IHSG kembali menguat dalam kisaran terbatas,” ujar Edwin dalam catatannya.
Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.531-6.626 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi bergerak konsolidasi. Ia mengatakan, pola gerak IHSG sedang alami teknikal rebound usai alami tekanan.
"Sentimen dari pergerakan market global dan regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG. Namun, jika terjadi koreksi wajar, momentum fluktuaktif harga masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi beli saham dengan target jangka pendek, menengah dan panjang,” tutur dia.
William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.423-6.598 pada Jumat pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Selain itu, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sedangkan Edwin memilih saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), ASII, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR).
Selanjutnya saham PT Putra Rajawali Tbk (PURA), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Advertisement