Menerka Arah IHSG di Tengah Sentimen The Fed hingga Konflik Rusia-Ukraina

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sentuh rekor pada 23 Februari 2022 di 6.920. Lalu bagaimana prediksi Maret 2022?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Mar 2022, 13:47 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 13:47 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif cenderung melemah pada Maret 2022. Perkiraan itu muncul di tengah sentimen kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (The Fed) dan dampak konflik Rusia-Ukraina.

Equity Research Analyst PT Kiwoom Sekuritas, Rizky Khaerunnisa menilai, pasar sudah cenderung priced in pada Februari karena rilis laporan keuangan.

"Prediksi IHSG pada Maret 2022 akan bergerak dalam rentang support 6.790 – 6.822 dan resistance 6.929 – 6.972. Apabila kembali bergerak di bawah itu, IHSG akan berbalik arah dan turun dulu ke level 6.929,” ujar Rizky kepada Liputan6.com, Selasa (1/3/2022).

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melonjak 0,94 persen ke posisi 6.953,17.  Indeks LQ45 menguat 1,21 persen ke posisi 997,47. Sebagian besar indeks acuan menghijau kecuali indeks Pefindo25 melemah 0,05 persen ke posisi 297,56.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.996,93 dan terendah 6.944,92. Sebanyak 317 saham menguat sehingga angkat IHSG. 142 saham diam di tempat.

Rizky menambahkan, rencana kenaikan suku bunga The Fed akan berdampak terhadap perekonomian. Sebelumnya, The Fed berencana menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif hingga 50 basis poin (bps) pada bulan ini.

Namun, baru-baru ini kenaikkan suku bunga dilonggarkan 25 basis poin karena konflik Rusia-Ukraina. Di sisi lain, harga komoditas yang meroket juga menjadi ancaman bagi perekonomian AS.

"Dampak untuk IHSG menurut kami tidak akan berpengaruh signifikan, karena isu atas kenaikan suku bunga ini sudah lebih dahulu diantisipasi oleh pasar sejak tahun lalu," kata Rizky.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sektor Saham

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam situasi ini, Rizky menyebutkan sektor saham yang menarik untuk dicermati yaitu sektor perunggasan, retail, dan infrastruktur transportasi.

Antara lain PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

“Strategi sahamnya, pilih sektor-sektor yang memiliki valuasi yang masih murah seperti sektor yang telah disebutkan sebelumnya dan juga momentum bulan Ramadhan diperkirakan akan menjadi salah satu sentimen yang mendorong kenaikan harga sama-saham tersebut,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya