Dirut BEI Inarno Djajdi Bidik 1.100 Perusahaan Tercatat pada 2027

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menuturkan, sejumlah sektor bakal mendominasi pencatatan saham di bursa.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Apr 2022, 12:50 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2022, 12:50 WIB
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam acara sinergi dan kolaborasi pasar modal untuk negeri, Rabu (14/12/2021) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam acara sinergi dan kolaborasi pasar modal untuk negeri, Rabu (14/12/2021) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi muncul sebagai salah satu kandidat Dewan Pengawas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pasar modal.

Dalam rencananya, Inarno menargetkan 1.100 perusahaan tercatat pada 2027. Secara garis besar, Inarno berupaya untuk akomodasi seluruh sektor agar mencatatkan sahamnya di bursa.

Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi saat ini, Inarno memperkirakan sejumlah sektor bakal mendominasi pencatatan saham di bursa mendatang.

"Kita tidak akan pilih-pilih mana sektor yang penting buat kita. Tapi kalau misalnya prediksi sektor mana yang kira-kira unggulan ke depan, mungkin sektor new economy dan yang berbasis teknologi. Itu mungkin akan mendominasi di kemudian hari," ungkap Inarno dalam Fit and Proper Test Calon Dewan Komisioner OJK oleh Komisi XI DPR RI, Kamis (7/4/2022).

Pada saat bersamaan, Komisi XI mencecar Inarno mengenai upaya profiling perusahaan tercatat. Pertanyaan tersebut merujuk pada praktik 'saham gorengan' yang masih cukup marak di bursa. Sebagai gambaran, Komisi XI menyebutkan kasus Asabri dan meminta penjelasan Inarno untuk memitigasi terjadinya skandal serupa.

"Saham gorengan mudah-mudahan akan berkurang dengan adanya pengawasan yang terintegrasi," jawab Inarno.

Dalam paparannya, Inarno memang menyoroti sinergi dan koordinasi kelembagaan dalam rangka menjaga kesinambungan arah pembangunan ekonomi nasional.

Pertama, memperkuat sinergi kelembagaan dalam forum KSSK melalui keberadaan kualitas data dan informasi yang tepat dan terkini. Hal itu dapat diwujudkan melalui penguatan peran fungsi pengawasan terintegrasi di OJK.

Kedua, penguatan sinergi bilateral antar lembaga. di antaranya melibatkan DPR sebagai mitra strategis, Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan otoritas pengaturan kebijakan lainnya.

Selanjutnya penguatan koordinasi dengan lembaga penegak hukum dalam upaya meningkatkan peran OJK untuk mewujudkan aktivitas sektor keuangan yang teratur, adil, dan transparan.

"Lalu juga meningkatkan hubungan dengan lembaga pengawas sektor keuangan negara lain. Dan yang tak kalah penting memperkuat forum komunikasi publik,” pungkas Inarno.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Target Kapitalisasi Pasar

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, calon Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022-2027, Inarno Djajadi, menjalani uji kelayakan bersama Komisi XI DPR RI pada Kamis, 7 April 2022.

Dalam paparannya, Inarno menargetkan kapitalisasi pasar modal Indonesia bisa mencapai Rp 15.000 triliun pada 2027.

"Ini adalah aspirasi dari saya. Kita harapkan di 2027 kapitalisasi pasar kita bisa mencapai Rp 15.000 triliun, 60 persen dari PDB,” kata Inarno dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Dewan Komisioner OJK, Kamis, 7 April 2022.

Bersamaan dengan itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) ditargetkan mencapai Rp 25 triliun per hari di 2027. Saat ini, Inarno mencatat RNTH adalah sebesar Rp 13,37 triliun per hari.

Dari sisi supply, Inarno juga menargetkan penambahan sekitar 60 perusahaan tiap tahunnya dan menjadi 1.100 perusahaan tercatat pada 2022. Begitu pula dari sisi demand juga akan digenjot hingga tembus 20 juta investor pada 2027.

"Jumlah perusahaan tercatat saat ini 778 perusahaan. Kita harapkan bisa tercapai 1.100 perusahaan di 2027. Dan jumlah investor saat ini sekitar 7,5 juta, kita harapkan di 2027 sudah mencapai lebih dari 20 juta investor pasar modal,” beber Inarno.

Untuk mencapai target tersebut, Inarno menjabarkan lima rencana pengembangan pasar modal Indonesia 2022-2027.

Pertama, yakni pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien. Kedua, meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau.

Selanjutnya, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan best practice market conduct.

Keempat, meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen. Terakhir, memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat.

Kapitalisasi Pasar BEI

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 28 Maret-1 April 2022. Pada pekan ini, IHSG pun bertahan di posisi 7.000.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melambung 1,09 persen menjadi 7.078,76 dari posisi 7.002,53.  Demikian juga kapitalisasi pasar bursa menguat 1,1 persen menjadi Rp 8.909,47 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa bertambah Rp 97 triliun dari periode pekan lalu Rp 8.812,30 triliun.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 0,97 persen menjadi Rp 13,83 triliun dari Rp 13,97 triliun pada pekan lalu.

Kemudian rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 10,35 persen menajdi 22,53 miliar saham dari 25,13 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi harian bursa susut 3,14 persen menjadi 1.242.024 transaksi dari 1.282.303 transaksi pada pekan sebelumnya. Investor asing membukukan aksi beli Rp 1,277 triliun. Sepanjang 2022, investor aisng membukukan aksi beli Rp 33,32 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya