Direktur Utama Moratelindo Beli Saham MORA Rp 84,50 Juta

Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) Galumbang Menak membeli saham MORA pada 10 dan 18 Agustus 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 22 Agu 2022, 16:31 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2022, 16:31 WIB
Pencatatan perdana saham PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau disebut Moratelindo, Senin (8/8/2022) (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau disebut Moratelindo, Senin (8/8/2022) (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA), Galumbang Menak membeli saham MORA. Transaksi pembelian dilakukan pada periode 10 dan 18 Agustus 2022 dengan jumlah dan nominal yang variatif.

Galumbang Menak membeli 150.000 lembar saham MORA pada 10 Agustus dengan harga Rp 575 per lembar sebanyak 100.000 lembar dan 18 Agustus dengan harga Rp 540 sebanyak 50.000 lembar. 

Dengan demikian nilai pembelian saham tersebut sebesar Rp 84,50 juta. Usai transaksi, Galumbang Menak genggam 150.000 lembar saham MORA atau sekitar 0,0006 persen.

"Status kepemilikan saham langsung," tulis manajemen MORA, dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (22/8/2022).

Pada penutupan perdagangan Senin, 22 Agustus 2022, saham MORA turun 2,59 persen ke posisi Rp 565 per saham. Saham MORA dibuka stagnan Rp 580 per saham. Saham MORA berada di level tertinggi Rp 595 dan terendah Rp 545 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.570 kali dengan volume perdagangan 178.700 saham. Nilai transaksi Rp 10 miliar.

Sebelumnya, PT Mora Telematika Indonesia Tbk atau disebut Moratelindo berharap dapat mencatat kinerja keuangan di atas industri.

"Tiga tahun terakhir bertumbuh dua digit di atas industri yang satu digit. Harapan kami aksi korporasi (IPO-red) tetap suistain, kami tetap bertumbuh di atas industri," ujar Direktur Utama Moratelindo Galumbang Menak, saat konferensi pers virtual, Selasa, 12 Juli 2022.

Ia menambahkan, kondisi pandemi COVID-19 juga mendorong industri telekomunikasi, internet dan ekonomi digital makin positif. Hal ini seiring permintaan internet meningkat meski kebijakan work from home (WFH) dan belajar dari rumah sudah mulai berkurang.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tulang Punggung Ekonomi Digital

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Fakta masih banyak orang ingin lakukan WFH dan sekolah dari rumah karena mengingat situasi Jakarta sangat macet, termasuk kota besar di Indonesia. Kebiasaan tetap meski pandemi lewat," kata dia.

Galumbang menuturkan, hal tersebut berdampak positif untuk perseroan seiring permintaan layanan internet memadai meningkat. Hal ini untuk permintaan internet rumah dan kantor tertentu.

"Perusahaan internet justru alami tren postiif akibat situasi pandemi COVID-19. Klien telekomunikasi Telkomsel, XL, Indosat, semua pelanggan kami. Pelanggan kami enterprise corporate 6.000 dan ritel 120 ribu, kami berharap ritel dan enterprise," kata dia.

Galumbang juga optimistis industri telekomunikasi menjadi tulang punggung ekonomi digital ke depan akan sangat menarik. "Jumlah penduduk Indonesia besar, Indonesia saat ini berada di track baik, banyak pertumbuhan signifikan dibanding negara lain," kata dia.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Harga IPO Moratelindo

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Mora Telematika Indonesia Tbk atau disebut Moratelindo menetapkan harga perdana Rp 396 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga perdana yang ditetapkan itu merupakan batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 368-Rp 396 per saham.

Mengutip laman e-ipo.co.id, ditulis Selasa (2/8/2022), Moratelindo akan menawarkan 2,52 miliar saham ke publik atau 10,68 persen dari total saham dicatatkan. Dengan demikian, perseroan akan raup dana Rp 1 triliun dari IPO.

Setelah menggelar book building atau masa penawaran awal, perseroan akan gelar penawaran umum mulai 2 Agustus 2022-4 Agustus 2022. Kemudian penjatahan dilakukan pada 4 Agustus 2022. Selanjutnya distribusi saham pada 5 Agustus 2022. Pencatatan saham di BEI pada 8 Agustus 2022.

 

 

Dana IPO

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, perseroan akan memakai dana IPO sekitar 85 persen untuk kebutuhan investasi termasuk namun tidak terbatas pada ekspansi jaringan, termasuk backbone, lastmile, capacity upgrades, infrastruktur pasif. Selanjutnya sekitar 15 persen akan digunakan untuk modal kerja dan kegiatan umum perseroan.

Perseroan juga menggelar program alokasi saham kepada karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 0,25 persen saham dari saham yang ditawarkan melalui IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 6.526.200 saham.

Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO dan ESA antara lain PT Gema Lintas Benua sebesar 30,07 persen, PT Candrakarya Multikreasi sebesar 40,68 persen, PT Smart Telecom sebesar 18,25 persen, masyarakat sebesar 10,97 persen dan ESA 0,03 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya