Ramayana Kejar Penjualan Seperti Sebelum Pandemi COVID-19

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) ingin kinerja keuangan sebelum pandemi COVID-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Agu 2022, 17:06 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2022, 17:06 WIB
Ramayana Depok Berhentikan 87 Karyawan
Warga melintasi jembatan penyeberangan dekat gerai Ramayana yang tutup di City Plaza Depok, Rabu (8/4/2020). Ramayana Departement Store menutup operasionalnya di City Plaza Depok, dimana 87 karyawan terkena PHK lantaran pandemi Covid-19 menyebabkan omzet penjualan menurun (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membidik penjualan setidaknya sama seperti periode sebelum pandemi.

Memang, kinerja perseroan kian membaik seiring dengan pemulihan ekonomi, tetapi capaian itu dinilai belum sesuai dengan harapan perseroan. Ramayana Lestari Sentosa ingin kembali mencatatkan kinerja setidaknya sama seperti 2019, dan melampauinya.

"Untuk 2020 dan 2021 itu enggak kita jadikan acuan. Kita pengen kembali ke acuan kita sebelum pandemi atau 2019,” kata Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).

Perseroan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 20 persen untuk tahun ini. Namun, Alex mengatakan perseroan masih berupaya untuk mencapai setidaknya minus 20 persen hingga 10 persen dari penjualan 2019 lalu. “Dari 2021 ke 2022 kita ada growth 20 persen, tapi balik lagi ini bukan hasil yang kita inginkan. Kita minimal equal dengan 2019. Minimal minus 20–10 persen dari 2019. lebih bagus equal, bahkan lebih,” kata dia.

Pada 2019, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,6 triliun. Sementara total pendapatan pada 2020 dan 2021 masing-masing tercatat sebesar Rp 2,53 triliun dan 2,6 triliun atau tumbuh tipis secara tahunan.

Dari sisi laba bersih pada 2019 tercatat sebesar 647,9 miliar. Sementara pada 2020 tercatat rugi Rp 138,87 miliar, sebelum membaik pada tahun selanjutnya dengan laba yang berhasil dicatatkan sebesar Rp 170,6 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gandeng Kredivo

Konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana pada Kamis, (25/8/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana pada Kamis, (25/8/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Diberitakan sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) atau Ramayana sediakan mode pembayaran teranyar berbentuk paylater atau bayar nanti. Layanan ini dihadirkan melalui kerja sama dengan platform kredit digital, Kredivo.

Dengan adanya kerjasama ini, seluruh pengguna Kredivo dapat menggunakan pembayaran Paylater di 101 gerai Ramayana yang tersebar di seluruh Indonesia.

Head of Loyalty Program & Merchant Acquisition Division Ramayana, Alexander A. Tumbel mengatakan, ini merupakan salah satu inovasi perseroan untuk meningkatkan minat belanja offline.

Sebab menurut dia, meski saat ini tren belanja online tinggi, banyak fitur atau layanan yang tidak bisa digantikan dengan online.

"Kami sebagai pemain terdepan di industri ritel Indonesia siap meningkatkan kenyamanan berbelanja pelanggan dengan menyediakan lebih banyak pilihan pembayaran yang inovatif, seperti Paylater. Kami optimis dengan kerja sama kami dengan Kredivo dapat menjadi pendorong tumbuhnya industri ritel di Indonesia,” kata Alex dalam konferensi pers kerja sama Kredivo dan Ramayana, Kamis (25/8/2022).

VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari memaparkan optimisme Kredivo terhadap kolaborasi tersebut dalam mengoptimalkan momentum pertumbuhan sektor ritel di kota non-metropolitan melalui penggunaan Paylater. Keyakinan itu berkaca dari pengalaman Kredivo melayani kebutuhan lebih dari 6 juta pengguna yang berada di berbagai belahan wilayah di Indonesia.

"Kami percaya akan dampak besar yang bisa kita ciptakan melalui kolaborasi bersama Ramayana. Melalui jaringan kuat Ramayana di seluruh pulau di Indonesia, kami berharap upaya perluasan layanan kredit digital ini dapat mengakselerasi ekonomi daerah, khususnya geliat industri ritel fesyen di kota tier 2 dan 3,” kata dia.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Ramayana Lestari Sentosa Tutup 19 Gerai Sejak Semester II 2020

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menambah tiga gerai baru di bulan Desember. 
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menambah tiga gerai baru di bulan Desember. 

Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk telah menutup 19 gerai sejak semester II 2020 hingga 2021. Penutupan gerai tersebut lantaran pandemi COVID-19.

"Semester II 2020 hingga 2021, sudah 19 toko yang kami tutup karena kondisi pandemi COVID-19 sudah tak memadai, bleeding di situ,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Setyadi Surya saat paparan publik live 2021, ditulis Sabtu (11/9/2021).

Dari 19 gerai yang ditutup tersebut, ada delapan yang merupakan milik PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Perseroan pun berencana akan membuka kembali gerai milik perseroan jika kondisi sudah mendukung.

"Nanti ada pengumuman PPKM lebih lanjut ke mana arah kebijakan pemerintah kendalikan pandemi COVID-19, kita belum tahu. Dan antisipasi COVID-19 itu akan selesai,” kata dia.

Setyadi mengatakan, pembukaan kembali gerai milik perseroan juga merupakan salah satu prioritas perseroan ke depan. “Bisa dilakukan Oktober, November as soon possible, keadaan memadai,” ujar dia.

Pada semester II 2021, Setyadi menuturkan belum ada rencana penutupan gerai. Pihaknya akan terus evaluasi masing-masing toko secara berkala.

Adapun gerai yang tutup sejak 2020 itu antara lain di Surya Kencana, Banjarmasin, Koja, Baturaja, Duri, Payakumbuh, Solo, Bekasi Junction, Grand Cakung, Cirebon, Yogyakarta, Kusuma Bangsa, Bali II pada 2020. Sedangkan gerai yang tutup 2021 antara lain di Pasar Baru, Kramat Jati, Pondok Gede, Tebet, Palembang, dan Jembatan Merah.

Hingga Juni 2021, perseroan operasikan 102 gerai. Adapun toko baru 2021 antara lain di Pekan Baru dan Kodim II.

 

Harapan Perseroan

Ramayana Depok Berhentikan 87 Karyawan
Warga melintasi gerai Ramayana yang tutup di City Plaza Depok, Rabu (8/4/2020). Ramayana Departement Store menutup operasionalnya di City Plaza Depok, dimana 87 karyawan terkena PHK lantaran wabah virus corona telah menyebabkan omzet penjualan menurun. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Setyadi menuturkan, pandemi COVID-19 berdampak terhadap perseroan. Hal ini seiring penerapan PPKM yang dilakukan mulai Juli 2021 membuat mal dan pusat perbelanjaan tutup. "Jakarta masuk level 4, kehilangan penjualan,” ujar dia.

Plt Direktur Keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Andreas Lesmana mengatakan, perseroan mengincar penjualan Rp 4,3 triliun pada 2021 merupakan hal yang menantang. Hal ini seiring perseroan tidak mendapatkan penjualan optimal pada Juli-Agustus 2021 seiring penerapan PPKM.

"Kami berharap September, Oktober, November, Desember, PPKM level 3 dan ke bawah dilanjutkan. Mal dan pusat perbelanjaan lain bisa dibuka terus, dan kisa bisa optimal, dan beroda COVID-19 segera berakhir,” ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya