Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana melakukan penerbitan saham sebanyak-banyaknya 200 miliar saham biasa seri C tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement).
Mengutip keterbukaan informasi di laman Perseroan, ditulis Jumat (7/10/2022), Bumi Resources telah menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp 120 per saham. Dengan demikian, nilai private placement ini mencapai Rp 24 triliun atau setara dengan USD 1,6 miliar (asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS) yang telah disepakati antara perseroan dan pemodal.
Baca Juga
Pemodal tersebut terdiri dari Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investments Limited (TGIL). Dua perusahaan tersebut masuk ke dalam grup Salim yang dikendalikan Anthoni Salim.
Advertisement
MEL akan mengambil bagian atas sebesar 85 persen dari seluruh saham yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD, dan TGIL akan mengambil bagian atas sebesar 15 persen dari seluruh saham yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD
Adapun, susunan pemegang saham MEL terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) dengan kepemilikan saham sebesar 42,50 persen yang berada dalam pengendalian oleh Kelompok Usaha Bakrie, Clover Wide Limited dengan kepemilikan saham sebesar 15 persen, merupakan pihak yang dikendalikan oleh Agoes Projosasmito, serta Mach Energy (Singapore) Pte. Ltd. dengan kepemilikan saham sebesar 42,50 persen, merupakan pihak yang dikendalikan oleh Anthoni Salim.
Setelah pelaksanaan rencana PMTHMETD, BCI dengan MEPL akan bersama-sama mengendalikan MEL dan semua keputusan yang diambil oleh MEL sehubungan dengan saham perseroan yang dimiliki MEL dan hak yang melekat pada saham Perseroan yang dimiliki MEL akan disepakati bersama oleh BCI dan MEPL
Gelar RUPSLB 11 Oktober 2022
Kemudian, susunan pemegang saham TGIL, yakni PT Aswana Pinasthika Investasi dengan kepemilikan saham sebesar 16,15 persen, yang dikendalikan oleh Agoes Projosasmito, Mach Energy (Singapore) Pte. Ltd. dengan kepemilikan saham sebesar 83,85 persen, yang dikendalikan oleh Anthoni Salim.
“Hubungan afiliasi dengan perseroan, khusus pemodal yang merupakan entitas kelompok usaha Bakrie, pemodal tersebut memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan karena pemodal tersebut merupakan pihak terafiliasi dari pemegang saham pengendali perseroan,” tulis manajemen BUMI, dikutip Jumat (7/10/2022).
Sementara itu, BUMI akan meminta persetujuan melalui RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 11 Oktober 2022 dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar perseroan.
Lebih lanjut, mata acara dari RUPSLB antara lain persetujuan atas perseroan untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 200 miliar saham.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 7 Oktober 2022, saham BUMI naik 8,59 persen ke posisi Rp 177 per saham. Saham BUMI naik 9 poin ke posisi Rp 172 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 181 dan terendah Rp 167 per saham. Total frekuensi perdagangan 47.233 kali dengan volume perdagangan 44.364.872 saham. Nilai transaksi Rp 785.
Advertisement
Lagi, Bumi Resources Konversi OWK Rp 304,4 Miliar
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan. Hal ini seiring pelaksanaan konversi atas obligasi wajib konversi (OWK).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/9/2022), PT Bumi Resources Tbk akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD sebanyak 3.805.504.956 saham seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Seluruh saham baru itu diterbitkan dalam private placement yang akan diambil bagian oleh pemegang obligasi wajib konversi (OWK) terkait pelaksanaan hak konversi OWK.
Harga pelaksanaan private placement Bumi Resources sebesar Rp 80 per saham. Dengan demikian, nilai pelaksanaan private placement tersebut Rp 304,4 miliar.
Perseroan menyatakan, setelah pelaksanaan private placement yang akan menerbitkan saham baru dengan jumlah 3.805.504.956 saham seri C, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat dari 140.035.737.233 saham menjadi 143.841.242.189 saham.
Saham tersebut rinciannya saham seri A 20.773.400.000 saham, saham seri B sebesar 53.501.346.007 saham,saham seri C sebesar 69.566.496.182 saham.
Adapun jadwal pelaksanaan dan pemberitahuan hasil pelaksanaan private placement pada 12 September 2022.
Pada penutupan perdagangan Senin, 5 September 2022, saham BUMI menguat 10,67 persen ke posisi Rp 197 per saham. Saham BUMI dibuka stagnan Rp 178 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 198 dan terendah Rp 177 per saham.
Total frekuensi perdagangan 72.190 kali dengan volume perdagangan 87.301.816 saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, Bumi Resources berhasil mengukuhkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 167,67 juta atau sekitar Rp 2,49 triliun (kurs Rp 14.861,55 per USD).
Laba ini naik 8.768,18 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 1,89 juta. Capaian laba sejalan dengan pendapatan perseroan yang tumbuh 129,62 persen atau sebesar USD 968,69 juta atau sekitar Rp 14,4 triliun pada semester I 2022 dibanding semester I 2021 sebesar USD 421,86 juta. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 754,96 juta, naik dari USD 341,73 juta pada semester I 2021.
Meski begitu, laba bruto perseroan pada paruh pertama 2022 masih tumbuh 166,72 persen menjadi USD 213,72 juta dari USD 80,13 juta pada semester I 2021.
Beban usaha naik menjadi USD 56,58 juta dari USD 30,47 juta pada semester I 2021. Namun, laba usaha juga masih tumbuh 216,44 persen atau tercatat sebesar USD 157,14 juta pada semester I 2022 dari USD 49,66 juta pada semester I 2021.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD 248,75 juta, penghasilan bunga USD 1,74 juta, beban bunga dan keuangan USD 94,04 juta, laba selisih kurs USD 2,24 juta, dan beban lain-lain USD 120,34 juta.
Advertisement
Aset
Setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar USD 178,44 juta atau sekitar Rp 2,65 triliun. Naik 2.674,52 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 6,43 juta. Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2021 tercatat sebesar USD 4,46 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 4,223 miliar.
Terdiri dari aset lancar USD 989,43 juta dan aset tidak lancar USD 3,47 miliar. Liabilitas hingga Juni 2022 turun tipis menjadi USD 3,57 miliar dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 3,58 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 2,9 miliar dan liabilitas jangka panjang USD 662,55 juta. Sementara ekuitas hingga Juni 2022 naik menjadi USD 887,59 juta dari posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 646,45 juta.
Pada perdagangan Kamis, 1 September 2022, pukul 10.51 WIB, saham BUMI naik 0,60 persen ke posisi Rp 169 per saham. Saham BUMI dibuka naik 12 poin ke posisi Rp 180 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi 180 dan terendah 166 per saham. Total frekuensi perdagangan 34.385 kali dengan volume perdagangan 47.455.028 saham. Nilai transaksi Rp 815,8 miliar.