Profil Purwono Widodo, Bos Baru Krakatau Steel yang Gantikan Silmy Karim

RUPSLB Krakatau Steel merombak susunan direksi dan komisaris pada Rabu, 18 Januari 2023

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jan 2023, 18:54 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 18:54 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk Purwono Widodo untuk menjabat posisi Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. Posisi dirut Krakatau Steel ini ditinggal Silmy Karim yang saat ini mendapat tugas sebagai Direktur Jenderal Imigrasi.
Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk Purwono Widodo untuk menjabat posisi Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. Posisi dirut Krakatau Steel ini ditinggal Silmy Karim yang saat ini mendapat tugas sebagai Direktur Jenderal Imigrasi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menunjuk Direktur Utama baru, Purwono Widodo, menggantikan Silmy Karim. Penunjukan tersebut disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan yang digelar Rabu 18 Januari 2023.

Semula, Purwono menjabat Direktur Pengembangan Usaha PT Krakatau Steel Tbk sebelum didapuk menjadi Plt. Direktur Utama, menyusul gesernya Silmy Karim Ditjen Imigrasi. 

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, usia karier Purwono di Krakatau Steel cukup panjang. Sebelum menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan, beliau sempat menjabat sebagai General Manager Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada 2004-2006, General Manager Penjualan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada 2006-2008.

Beranjak dari jabatan Manager, Purwono sempat menjabat Direktur Komersial pada entitas anak Krakatau Steel, PT KHI Pipe Industries 2008-2013. Tak berselang lama, ia naik menjadi Direktur Utama PT KHI Pipe Industries periode 2013-2017.

Pada tahun berikutnya, ia kembali ke Krakatau Steel sebagai Direktur Pemasaran pada 2017-2018) dan Direktur Komersial pada 2018-2020. Purwono merupakan Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung yang lulus pada 1986. Dia melanjutkan studi dan meraih Magister Manajemen Internasional Universitas Indonesia pada 1997.

Sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada Rabu, 18 Januari 2023. Dalam salah satu agenda RUPSLB tersebut, Krakatau Steel merombak susunan direksi.

Corporate Secretary Krakatau Steel, Pria Utama mengatakan, pada RUPSLB ini dibahas dua agenda rapat. Agenda pertama terkait laporan perkembangan transformasi bisnis dan pelaksanaan program inisiatif strategis lanjutan. 

Kemudian, agenda kedua yaitu persetujuan perubahan susunan pengurus Perseroan termasuk perubahan nomenklatur jabatan direksi Perseroan.

Dalam RUPSLB tersebut, Krakatau Steel juga mengangkat Purwono Widodo sebagai Direktur Utama menggantikan Silmy Karim yang awal Januari 2023 dilantik menjadi Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI. 

 


Krakatau Steel Lepas Saham Anak Usaha Rp 3,2 Triliun kepada Chandra Asri

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi meluncurkan logo baru perusahaan jelang hari jadinya yang ke 50 pada 31 Agustus 2020 mendatang.

Sebelumnya, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melalui anak usahanya PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) melepas kepemilikan saham KSI di sektor listrik dan air kepada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) senilai Rp 3,24 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/1/2023), PT Krakatau Steel Tbk melalui anak usahanya PT Krakatau Sarana Infrastruktur (PT KSI) telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau conditional shares sales and purchase agreement/CSPA dengan Chandra Asri pada 30 Desember 2022. Kemudian diikuti penandatanganan perjanjian shareholders agreement (SHA) pada Selasa, 3 Januari 2023.

Kedua perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT KSI Agus Nizar Vidiansyah dan Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra yang disaksikan Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim.

Manajemen Krakatau Steel menyatakan, penandatanganan CSPA dan SHA tersebut merupakan rangkaian dari proses divestasi saham PT KSI pada anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) dan PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI)

 


Pembelian Saham

Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Dalam CSPA disepakati rencana pembelian saham PT KSI di PT KDL oleh Chandra Asri sebesar 70 persen. Lalu saham PT KSI di PT KTI oleh Chandra Asri sebesar 49 persen senilai Rp 3,24 triliun.

"Proses divestasi ini dilakukan dengan didampingi oleh jaksa pengacara negara dari Tim Jamdatun dan konsultan independent untuk memastikan proses divestasi sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik,” ujar dia.

Agus mengatakan, pembelian saham tersebut akan dilakukan setelah masing-masing pihak baik PT KSI dan Chandra Asri telah memenuhi kondisi prasyarat sesuai dengan yang telah disepakai dalam CSPA.

"Sedangkan penandatanganan SHA adalah merupakan salah satu dari beberapa prasyarat yang perlu dipenuhi dalam CSPA, oleh karenanya SHA tersebut belum menjadi efektif saat ini dan baru akan efektif setelah seluruh prasyarat telah terpenuhi pada tanggal penutupan nanti,” kata Agus.


Divestasi Anak Usaha

Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Agus mengatakan, proses divestasi anak usaha PT KSI dilakukan untuk keperluan pemenuhan kewajiban PT Krakatau Steel Tbk sesuai dengan perjanjian kredit restrukturisasi dengan kreditur. Selain itu juga untuk wujudkan sinergi bisnis antara Chandra Asri dan grup Krakatau Steel.

Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra menuturkan, Chandra Asri sangat antusias untuk mengeksekusi strategi “programmatic M&A” untuk memposisikan Chandra Asri pada pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Ia mengatakan, akuisisi “bolt-on” ini didukung dengan arus kas yang stabil dan tangguh serta dukungan dari bank untuk pendanaan Chandra Asri.

"Strategi ini semakin meningkatkan fundamental bisnis kami dan membuka banyak sinergi menarik, antara lain untuk diversifikasi pendapatan dalam utilitas pendukung serta selaras dengan rencana ekspansi kompleks petrokimia kedua dan industri hilir berskala dunia,” tutur Erwin.

Pada penutupan perdagangan Selasa 3 Januari 2023, saham KRAS melemah 0,61 persen ke posisi Rp 326 per saham. Saham KRAS dibuka stagnan Rp 328 per saham. Saham KRAS berada di level tertinggi Rp 332 dan terendah Rp 324 per saham. Total frekuensi perdagangan 739 kali dengan volume perdagangan 63.117 saham. Nilai transaksi Rp 2,1 miliar.

Saham TPIA melemah 1,59 persen ke posisi Rp 2.470 per saham. Saham TPIA dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 2.500 per saham. Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 2.510 dan terendah Rp 2.420 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.503 kali dengan volume perdagangan 214.275 saham. Nilai transaksi Rp 59 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya