Liputan6.com, Jakarta - Seluruh saham Grup Adani kompak ditutup lebih tinggi untuk pertama kali sejak Januari 2023. Tepatnya sejak rilis laporan Hindenburg Research mengenai upaya manipulasi pasar yang dilakukan oleh grup Adani, yang memicu kejatuhan kerajaan Adani, termasuk susutnya kekayaan sang pendiri, Gautam Adani.
Perusahaan andalan Adani Enterprises Ltd. memimpin reli harga saham dengan kenaikan hampir 15 persen pada hari ini, Rabu 1 Maret 2023. Menyusul pertemuan dengan investor di Singapura dan Hong Kong minggu ini untuk menopang kepercayaan. Adani Green Energy Ltd., Adani Transmission Ltd., dan Adani Power Ltd, masing-masing naik 5 persen.
Baca Juga
Adani Total Gas Ltd naik 4,9 persen, mengakhiri penurunan beruntun selama 26 sesi terakhir. Melansir Yahoo Finance,, Rabu (1/3/2023), sepuluh perusahaan milik miliarder Gautam Adani itu telah menambahkan nilai pasar sekitar USD 9 miliar dalam dua sesi terakhir. Memangkas kerugian gabungan sejak Hindenburg menerbitkan laporannya pada 24 Januari mengenai upaya manipulasi pasar yang dilakukan Adani Group. Meski pihak Adani telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Advertisement
Reli di Adani Enterprises memiliki potensi untuk meluas lebih jauh menurut analisa teknisnya. Pola grafik menunjukkan bulls atau tren kenaikan mungkin mengincar posisi 1.900 rupee, hampir 22 persen lebih tinggi dari penutupan hari ini.
Harta Orang Terkaya Dunia, Gautam Adani Kian Menyusut, Kini Tersisa Rp 609,9 Triliun
Sebelumnya, posisi Gautam Adani kian merosot dalam daftar orang terkaya di dunia. Melansir daftar Tha World’s Real-time Billionaire Forbes, Jumat, 24 Februari 2023, Adani termasuk salah satu yang mengalami penurunan kekayaan secara drastis. Kekayaan Gautam Adani saat ini hanya tersisa setengah dari kekayaannya tahun lalu, yakni menjadi USD 40 miliar atau sekitar Rp 609,9 triliun (kurs Rp 15.247,50 per USD).
Dengan kekayaan tersebut, ia harus rela terjun ke posisi 27 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, dari posisinya pada 2022 lalu yang berhasil menempati peringkat ke-11 dengan kekayaan mencapai USD 90 miliar. Bersamaan dengan itu, harga saham grup Adani juga tertekan. Adani Total Gas kehilangan kembali terkoreksi 5 persen pada penutupan Kamis, 23 Februari 2023.
Saham tersebut kini telah kehilangan hampir 80 persen nilainya sejak 25 Januari, sehari setelah Hindenburg Research menerbitkan laporan yang membeberkan adanya upaya manipulasi pasar oleh Adani Group.
Sejak saat itu, mayoritas saham grup Adani amblas, dengan kerugian maksimum diderita oleh Adani Total Gas. Adani Total Gas juga merupakan perusahaan yang tercatat mengalami pengikisan nilai terbesar secara absolut.
Melansir investing.com, berikut performa saham Adani Group pada perdagangan Kamis, 23 Februari 2023:
- Adani Enterprises (ADEL), turun 1,58 persen menjadi Rs 1.381 per saham.
- Adani Total Gas (ADAG), turun 5 persen ke posisi Rs 791,35 per saham
- Adani Green Energy (ADNA), turun 5 persen ke posisi Rs 512,1 per saham
- Adani Transmission (ADAI), turun 5 persen ke posisi Rs 749,75 per saham
- Adani Ports and Special Economic Zone (APSE), naik 0.87 persen ke posisi Rs 551,85 per saham
- Adani Power (ADAN), turun 4,99 persen ke posisi Rs 154,35 per saham
- Adani Wilmar (ADAW), turun 4,10 persen ke posisi Rs 374,30 per saham
Advertisement
Peringkat Miliarder Gautam Adani Anjlok Parah, dari Orang Terkaya ke-5 Jadi 20
Sebelumnya, sudah hampir sebulan sejak tuduhan short-seller dari Hidenburg Research terhadap perusahaan yang dimiliki miliarder india Gautama Adani menggemparkan dunia bisnis investasi.
Meski sudah menampik tuduhan tersebut, Grup Adani masih belum mampu menghapus keraguan dan pertanyaan dari perusahaan investasi yang berasal dari New York itu. Pasalnya, Hidenburg melontarkan tuduhan praktik manipulasi harga, saham, dan pencucian uang yang dilakukan oleh Grup Adani.
Kerajaan milik miliarder Adani sendiri berfokus pada bisnis pelabuhan, pusat data, energi, bandara, dan masih banyak lagi. Seiring dengan ambisi pembangunan Perdana Menteri India Narendra Modi, perusahaan ini berkembang pesat. Diketahui, Adani dan Modi memiliki hubungan dekat menurut media lokal.
Penurunan Saham Grup Adani Masih BerlanjutPenurunan pasar saham ini bermula akibat publikasi laporan Hidenburg pada 24 Januari lalu dan terus berlanjut. Grup Adani kehilangan nilai pasar lebih dari USD 132 miliar pada 20 Februari yang disebabkan penurunan tajam saham mereka, seperti dilaporkan pada Bloomberg News. Angka ini mencapai lebih dari setengah nilai pasarnya.
Selama aktivitas perdagangan pada 21 Februari di Bursa Efek Mumbai, sebagian besar entitas yang sudah membentuk konglomerat Adani pun berakhir di zona merah.
Adani Enterprises, umumnya sebagai unggulan, berakhir dengan turun 3,16 persen, Adani Green Energy turun 5 persen, Adani Total Gas turun 5 persen, dan Adani Transmission turun 4,99 persen.
Keadaan tersebut telah memotong kekayaan bersih milik Crazy Rich India ini. Melansir Bloomberg, kekayaan bersihnya menyusut menjadi USD 49,1 miliar artinya penyusutan terjadi sebesar hampir USD 72 miliar. Miliarder yang memulai tahun ini sebagai salah satu dari lima orang terkaya dunia, kini berada di luar daftar 20 besar.
Tanggapan Investor Legendaris George Soros
Investor legendaris George Soros baru-baru ini menegaskan bahwa peristiwa ini melemahkan Modi yang harus bertanggung jawab atas hal yang telah terjadi.
“Modi dan perusahaan bisnis Adani adalah sekutu dekat, nasib mereka saling terkait,” kata Soros saat pidatonya di Munich Security Conference 2023 melansir The Street.
Soros melanjutkan, “Adani Enterprises mencoba mengumpulkan dana di pasar saham, tetapi dia gagal. Adani dituduh melakukan manipulasi saham lalu sahamnya runtuh seperti rumah kartu.”
Menurut Soros, Modi memang tidak berkomentar terhadap masalah ini, tetapi sebenarnya Ia harus menjawab pertanyaan dari investor asing dan dari parlemen.
“Saya mungkin naif, tetapi saya mengharapkan kebangkitan demokrasi di India” jelas Soros mengakhiri kritik pedasnya.
Soros mengklaim bahwa India adalah negara demokrasi yang pemimpinnya, Narendra Modi, bukanlah seorang demokrat.
Konglomerat Adani baru-baru ini mendapatkan layanan dari firma hubungan masyarakat Kekst CNC yang berfokus dalam komunikasi kritis.
Kekst yang kantornya sudah tersebar di seluruh dunia dikenal menangani komunikasi seputar ledakan penilaian pada WeWork, empat tahun lalu.
Advertisement