Liputan6.com, Jakarta - Saham Adani Group melonjak pada Jumat, 3 Maret 2023 setelah memenangkan mosi percaya dari salah satu investor besar di negara berkembang.
10 saham Adani naik setelah bos GQG Partners, Rajiv Jain membeli saham di empat perusahaan Adani Group pada Kamis, 2 februari 2023. Investasi senilai USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 2,90 triliun (asumsi kurs rupiah 15.313 terhadap dolar AS) yang digelontorkan Rajiv Jain itu merupakan dukungan yang paling signifikan untuk Adani sejak kejatuhannya usai laporan Hindenburg Research dirilis pada 24 Januari.
Baca Juga
Sekitar USD 18 miliar atau sekitar Rp 275,6 triliun telah berhasil dihimpun kembali selama sepekan terakhir. Dukungan Jain datang pada saat yang genting bagi kekaisaran Gautam Adani yang tengah terkepung.
Advertisement
Di mana perusahaan telah menghabiskan beberapa minggu terakhir untuk mencoba memperbaiki citra yang rusak akibat tuduhan Hindenburg. Adani telah mencoba meyakinkan pemegang obligasi dan bahkan memangkas target pertumbuhan yang agresif untuk membantu meredakan kekhawatiran investor.
Perusahaan diketahui tengah merancang pertemuan investor pendapatan tetap mulai minggu depan di kota-kota termasuk London, Dubai dan di seluruh AS, setelah roadshow di Singapura dan Hong Kong pekan ini. Melansir Yahoo Finance, Jumat (3/3/2023) beberapa saham Adani Group antara lain, perusahaan flagship Adani Enterprises Ltd. melonjak hampir 17 persen pada hari Jumat ke penutupan tertinggi sejak 9 Februari.
Saham telah melonjak lebih dari 30 persen dalam tiga sesi sebelumnya. Adani Ports and Special Economic Zone Ltd Ltd yang dianggap sebagai permata mahkota grup Adani, naik hampir 10 persen, tertinggi sejak April 2021.
Namun, saham andalannya Adani Total Gas Ltd turun sekitar 46 persen sejak 24 Januari. Perusahaan ini paling terpukul di antara 10 saham grup dalam kekalahan tersebut, setelah anjlok sekitar 80 persen. Lalu Adani Enterprises diperdagangkan kurang dari setengah dari pendapatan 12 bulan ke depan, sementara kelipatan Adani Transmission Ltd. dan Adani Green Energy Ltd. turun lebih dari dua pertiga.
Geger Tuduhan Manipulasi, Mahkamah Agung Selidiki Perusahaan Punya Miliarder Gautam Adani
Sebelumnya, Mahkamah Agung India telah membentuk panel independen untuk menyelidiki tuduhan dari Hindenburg Research, terhadap perusahaan milik miliarder Gautam Adani.
Seperti diketahui, laporan perusahaan riset asal Amerika Serikat tersebut beberapa waktu lalu membahas dugaan manipulasi pasar yang dilakukan perusahaan Gautam Adani, Adani Group.
Melansir BBC, Jumat (3/3/2023) Mahkamah Agung India menunjuk panel beranggotakan lima orang untuk menyelidiki tuduhan terhadap Adani Group.
Panel tersebut diketuai oleh mantan hakim Abhay M Sapre, dan telah meminta untuk melihat isi laporan Hindenburg Research dalam waktu dua bulan.
Tak lama setelah putusan Mahkamah Agung India, Adani menanggapinya dengan mengatakan bahwa perusahaannya menyambut baik keputusan pengadilan, yang disebutkan akan "membawa finalitas dalam waktu terikat".
"Kebenaran akan menang," ujar sang miliarder.
Adapun tiga hakim yang dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung DY Chadrachud yang menerima banyak permohonan - diajukan oleh pengacara dan politisi yang meminta penyelidikan terhadap Adani Group menyusul laporan Hindenburg Research.
Selama sidang terakhir, pengadilan menolak untuk menerima nama-nama ahli untuk komite yang disarankan oleh pemerintah federal, dengan alasan ingin "mempertahankan transparansi penuh" dalam kasus tersebut.
"Jadi kami akan menunjuk komite dan menunjuk anggota sendiri," kata Hakim Chandrachud.
Kehilangan Nilai Pasar
Diketahui, Adani Group telah kehilangan nilai pasarnya lebih dari USD 100 miliar dalam beberapa pekan terakhir setelah tuduhan manipulasi padar memicu krisis keuangan di pasar India.
Namun, perusahaan telah membantah tuduhan tersebut.
Beredarnya laporan terkait dugaan manipulasi pasar juga menggeser Adani dari daftar ri 10 orang terkaya di dunia. Menurut daftar miliarder real-time Forbes, Adani sekarang berada di urutan ke-15 orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih senilai USD 4,7 miliar.
Advertisement
Harta Orang Terkaya Dunia, Gautam Adani Kian Menyusut, Kini Tersisa Rp 609,9 Triliun
Sebelumnya, posisi Gautam Adani kian merosot dalam daftar orang terkaya di dunia. Melansir daftar Tha World’s Real-time Billionaire Forbes, Jumat, 24 Februari 2023, Adani termasuk salah satu yang mengalami penurunan kekayaan secara drastis. Kekayaan Gautam Adani saat ini hanya tersisa setengah dari kekayaannya tahun lalu, yakni menjadi USD 40 miliar atau sekitar Rp 609,9 triliun (kurs Rp 15.247,50 per USD).
Dengan kekayaan tersebut, ia harus rela terjun ke posisi 27 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, dari posisinya pada 2022 lalu yang berhasil menempati peringkat ke-11 dengan kekayaan mencapai USD 90 miliar. Bersamaan dengan itu, harga saham grup Adani juga tertekan. Adani Total Gas kehilangan kembali terkoreksi 5 persen pada penutupan Kamis, 23 Februari 2023.
Saham tersebut kini telah kehilangan hampir 80 persen nilainya sejak 25 Januari, sehari setelah Hindenburg Research menerbitkan laporan yang membeberkan adanya upaya manipulasi pasar oleh Adani Group.
Sejak saat itu, mayoritas saham grup Adani amblas, dengan kerugian maksimum diderita oleh Adani Total Gas. Adani Total Gas juga merupakan perusahaan yang tercatat mengalami pengikisan nilai terbesar secara absolut.