Nippon Indosari Bakal Tebar Dividen Rp 607 Miliar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) memutuskan akan bagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Apr 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 10:00 WIB
Nippon Indosari Corpindo Bagikan Dividen Rp 607 Miliar
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan membagikan dividen tunai 2022 Rp 607 miliar. (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), emiten produsen Sariroti akan bagikan dividen 2022 sebesar Rp 607 miliar.

Mengutip keterangan tertulis yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (6/4/2023), pembagian dividen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 5 April 2023. Pembagian dividen akan dilakukan pada 28 April 2023.

Selain itu, RUPST Nippon Indosari Corpindo juga menghasilkan sejumlah keputusan antara lain menyetujui laporan direksi perseroan mengenai jalannya perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2022, menyetujui pengesahan neraca dan penghitungan laba rugi perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Selanjutnya, RUPST juga menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik terdaftar dan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan penunjukkannya, serta menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 5 April 2023, saham ROTI naik ke posisi Rp 1.505 per saham.

Kinerja Keuangan 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen roti dengan merek Sari Roti dan Sari Kue mengumumkan laporan keuangan per 31 Desember 2022 dan pada saat bersamaan juga disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan berhasil meraih laba bersih hingga Rp 432 miliar atau melesat 52,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan penjualan baik pada kanal modern maupun tradisional serta perbaikan profitabilitas sepanjang 2022.

“Penerapan strategi ekspansi bisnis yang tepat dengan memperluas cakupan operasional khususnya wilayah Barat dan Timur, ROTI meraih penjualan bersih 2022 sebesar Rp3,9 triliun setara pertumbuhan 19,7 persen dibanding tahun 2021,” kata Direktur Nippon Indosari Corpindo Ida Apulia dalam keterangan resmi ditulis Kamis, (2/3/2023).

Sebagai catatan, penjualan dari wilayah Barat dan Timur membukukan peningkatan luar biasa 22,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 1,74 triliun atau kontribusi 44,3 persen terhadap penjualan nasional. Sementara itu wilayah Tengah masih tetap sebagai kontributor utama dengan penjualan Rp 2,19 triliun yang tumbuh 17,5 persen year on year (yoy).

Meski terdapat kenaikan biaya bahan baku yang utamanya harga tepung terigu menekan margin laba kotor, tetapi secara konsisten perusahaan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Hingga akhirnya pada penghujung 2022 margin EBITDA dan margin laba bersih menjadi sebesar 21,3 persen dan 11 persen membaik secara signifikan dari 2021.

Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia mengatakan, capaian baik tahun lalu diharapkan menjadi pondasi kuat perseroan untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. 

"Manajemen akan terus melakukan analisa komprehensif terhadap daya beli, pola konsumsi, pola belanja dan pola aktivitas konsumen dalam menghadapi dinamika serta tantangan usaha di masa depan," ujar dia.

 

Buyback 15,3 Juta Saham

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menambah kepemilikannya atas saham perusahaan.

Melansir data PT Kustordian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/10/2022), Nippon Indosari Corpindo melakukan pembelian kembali (buyback) 15.295.600 lembar dari publik.

Usai transaksi, kepemilikan perusahaan per 30 September 2022 bertambah menjadi sebanyak 466.065.900 lembar sajam atau setara 7,53 persen. Adapun per 29 September 2022, kepemilikam perseroan yakni sebanyak 450.770.300 lembar atau setara 7,29 persen.

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengumumkam rencana pembelian kembali (buyback) saham periode keenam. Pembelian kembali saham produsen Sari Roti ini dilaksanakan terhitung mulai 21 Juli 2022 hingga 20 Oktober 2022. Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum sebesar Rp 214,21 miliar dengan jumah saham sebanyak-banyaknya 125.007.599 saham.

Perseroan membatasi harga pembelian saham atau buyback maksimal sebesar Rp 1.700 per lembar saham. Informasi saja, pada perdagangan 30 September 2022, saham ROTI ditutup turun 20 poin atau 1,57 persen ke posisi 1.250.

Saham ROTI dibuka pada posisi 1.270 dan bergerak pada rentang 1.250-1.280. Berdasarkan asumsi harga tersebut, transaksi buyback yang dilakukan perseroan berkisar antara Rp 19.12 miliar hingga Rp 19,58 miliar.

 

Dampak Kenaikan Harga Bahan Baku

Sari Roti
Sari Roti. (Foto: sariroti.com)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari  Corpindo Tbk (ROTI) telah menaikkan harga jual produk seiring kenaikan harga bahan baku seperti harga tepung terigu. Perseroan mencatat biaya bahan baku dan kemasan naik sekitar 31,6 persen.

Head Investor&Public Relations PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Hadi Susilo menuturkan,  kenaikan harga bahan baku yang terjadi sejak tahun lalu menjadi tantangan perseroan. Sejumlah langkah dilakukan dengan efisiensi dan meningkatkan harga jual kepada konsumen. Namun, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menilai kenaikan harga jual juga belum cukup seiring margin laba kotor tetap turun dari level 54 ke 51. Perseroan pun mengkaji strategi pricing ke depan.

"Pada kuartal I 2022 (naikkan harga jual-red), cek di minimarket (kenaikan-red) kisaran 10 persen, tapi dirasa belum cukup. Kinerja first half sudah naikkan harga pada kuartal I, margin laba kotor tetap turun dari 54 ke 51, akhirnya manajemen memutuskan strategi pricing naik sedikit lagi pada Agustus 2022," kata dia saat public expose live, Kamis, 15 September 2022, ditulis Jumat (16/9/2022).

Perseroan pun akan terus memonitor perkembangan harga tepung terigu. Hal ini seiring kontribusi tepung terigu  mencapai 25 persen dari cost of good sold (COGS) atau harga pokok penjualan. COGS merupakan komponen biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk hasilkan produk atau jasa.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya