Melihat Prospek Emiten Sektor Farmasi dan Kesehatan

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menuturkan, sejak semester I 2023, pihaknya memberikan rating overweight untuk sektor kesehatan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Nov 2023, 19:01 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 19:01 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Industri farmasi dipandang masih memiliki prospek yang menarik. Ini mengingat industri tersebut mendapatkan angin segar dari sejumlah faktor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Industri farmasi dipandang masih memiliki prospek yang menarik. Ini mengingat industri tersebut mendapatkan angin segar dari sejumlah faktor. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menuturkan, sejak semester I 2023, pihaknya memberikan rating overweight untuk sektor kesehatan. Sebab, kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil memberikan keuntungan di berbagai sektor termasuk kesehatan. 

"Untuk rekomendasi saham, kami memilih HEAL dan MIKA," kata Roger kepada Liputan6.com, Senin (20/11/2023). 

Dia bilang, saham HEAL direkomendasikan bagi para investor dikarenakan memiliki kinerja yang tumbuh positif pada kuartal III 2023. Sedangkan, untuk saham MIKA, ia melihat margin keuntungannya tinggi dan memiliki kas yang tebal. 

Pengamat Pasar Modal Lanjar Nafi mengatakan, pihaknya melihat ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap prospek emiten farmasi hingga akhir tahun ini. Pertama regulasi perkembangan industri, RPP turunan UU Kesehatan dapat mempengaruhi regulasi di industri farmasi secara positif. 

"Karena proses pengembangan dan ketahanan industri farmasi menjadi fokus utama," ujar dia. 

Kedua, tata kelola rantai pasokan terus di perbaiki, peningkatan tata kelola rantai pasokan farmasi dan alat kesehatan terintegrasi dapat mempengaruhi efesiensi dan ketersediaan produk.

Ketiga, saran untuk mendukung komite nasional yang melibatkan unsur swasta, seperti GP Farmasi, dapat memberikan indikasi bahwa keterlibatan swasta dianggap penting. 

Keempat, RPP mengatur percepatan pengembangan dan ketahanan industri sediaan farmasi dan alat kesehatan. Ini mencerminkan dorongan untuk mengembangkan industri tersebut secara lebih mandiri dan inovatif.

Bagi para investor, ia merekomendasikan saham KLBF dengan target harga secara fundamental rata-rata di level Rp 1.800 per saham.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Strategi Kalbe Farma Hadapi Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS

Ilustrasi Gedung Kalbe Farma (Foto: PT Kalbe Farma Tbk/KLBF)
Ilustrasi Gedung Kalbe Farma (Foto: PT Kalbe Farma Tbk/KLBF)

Sebelumnya diberitakan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus memperkuat kinerjanya di sektor bisnis farmasi pada 2023. Tren pelemahan rupiah pun telah diantisipasi oleh emiten tersebut.

Pekan lalu rupiah kerap kali bergerak melemah di kisaran Rp 15.600 sampai Rp 15.700 per dolar AS. Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, jika pelemahan rupiah terjadi dalam jangka panjang, maka hal itu akan berdampak pada peningkatan biaya produksi perusahaan.

Maka dari itu, sejak jauh-jauh hari, Kalbe Farma menerapkan strategi antisipasi guna meminimalkan efek pelemahan rupiah terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

"Kami melakukan kombinasi dan diversifikasi sumber pasokan bahan baku dari impor dan lokal dengan arahan penggunaan bahan baku lokal yang semakin besar ke depan," ujar dia kepada Liputan6.com, ditulis Senin (16/10/2023).

Vidjongtius belum bisa memastikan apakah harga produk yang dijual KLBF naik atau tidak sebagai imbas pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal yang pasti adalah Perseroan akan menghitung dampak pelemahan rupiah terhadap harga jual produk secara berkala dengan berbagai pertimbangan, misalnya daya beli masyarakat dan kondisi pasar.

"Alternatif strategi kami adalah melakukan product mix dalam portofolio perusahaan," kata dia.

Terlepas dari itu, Vidjongtius menilai permintaan terhadap produk-produk farmasi tetap tumbuh positif usai berakhirnya pandemi. Hal ini didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat. 

Alhasil, produk-produk seperti suplemen atau herbal yang berkhasiat menjaga kondisi tubuh tetap sehat banyak dicari konsumen.

Di sisi lain, KLBF tetap mendapati permintaan obat-obatan dari beberapa penyakit reguler seperti demam berdarah, infeksi, flu, dan lain sebagainya.

 

 

Penutupan IHSG pada 20 November 2023

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagagan saham Senin (20/11/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah rupiah yang menguat dan sektor saham infrastruktur pimpin penguatan.

Dikutip dari RTI, IHSG menguat tipis 0,25 persen ke posisi 6.994. Indeks saham LQ45 menguat 0,14 persen. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Pada awal pekan ini, IHSG kembali sentuh posisi 7.000. Level tertinggi sempat disentuh di 7.011,05 dan terendah 6.964,70.

Sebanyak 238 saham menguat dan 281 saham melemah. 238 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.072.531 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.414.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menguat kecuali sektor saham basic merosot 1,19 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,25 persen dan sektor saham properti terpangkas 0,39 persen.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,45 persen, sektor saham industri bertambah 0,50 persen, dan sektor saham siklikal naik 0,91 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan menguat 0,06 persen, sektor saham keuangan melesat 0,09 persen, dan sektor saham teknologi melejit 0,89 persen. Sektor saham infrastruktur bertambah 3,3 persen, dan catat penguatan terbesar, serta sektor saham transportasi naik 0,15 persen.

Bursa Saham Asia pada 20 November 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Senin, 20 November 2023. Penguatan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah China mempertahankan suku bunga pinjaman.

Dikutip dari CNBC, suku bunga pinjaman bertenor satu tahun Bank Sentral China, yang merupakan patokan bagian sebagian besar untuk pinjaman rumah tangga dan korporasi di China berada pada angka 3,45 persen. Suku bunga pinjaman sebagian besar hipotek mencapai 4,2 persen.

Indeks Nikkei 225 sempat sentuh level tertinggi dalam 33 tahun pada awal sesi perdagangan. Akan tetapi, indeks saham sulit untuk mempertahankan kenaikan. Ineks Nikkei 225 susut 0,59 persen dan berakhir pada posisi 33.388,03. Indeks Topix merosot 0,77 persen menjadi 2.372,6.

Bursa saham Hong Kong menguat usai melemah pada perdagangan Jumat, 17 November 2023. Indeks Hang Seng kembali bangkit dengan naik 1,77 persen. Indeks CSI 300 mendaki 0,23 persen ke posisi 4.576,32.

Indeks Kospi Korea Selatan melesat 0,86 persen ke posisi 2.491,2. Indeks Kosdaq bertambah 1,75 persen ke posisi 813,08.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,13 persen ke posisi 7.058,4.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya