IHSG Menguat Terbatas, Sektor Saham Kesehatan Pimpin Penguatan Jelang Akhir Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,24 persen ke posisi 7.134,72 pada Jumat, 3 Mei 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mei 2024, 21:50 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2024, 21:50 WIB
IHSG Menguat Terbatas, Sektor Saham Kesehatan Pimpin Penguatan Jelang Akhir Pekan
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Jumat (3/5/2024).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Jumat (3/5/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah lonjakan sektor saham kesehatan.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,24 persen ke posisi 7.134,72. Indeks LQ45 naik 0,51 persen ke posisi 903,33.  Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX melemah 0,59 persen.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.165,10 dan terendah 7.094,61. Sebanyak 288 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 254 saham menguat. 231 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 964.852 kali dengan volume perdagangan 21,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.033.

Mayoritas sektor saham melemah. Sektor saham energi turun 0,20 persen, sektor saham basic susut 0,58 persen, sektor saham industri tergelincir 0,24 persen.

Selain itu, sektor saham properti susut 0,01 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,01 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,29 persen. Sementara itu, sektor saham nonsiklikal naik 0,41 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,31 persen, dan sektor saham kesehatan menanjak 1,71 persen dan catat penguatan terbesar. Selain itu, sektor saham keuangan naik 0,12 persen dan sektor saham teknologi menguat 1,08 persen.

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, saat ini  investor tampak mengesampingkan kekhawatiran mengenai suku bunga dan fokus pada rilis laporan keuangan korporasi, serta mengantisipasi rilis data pasar tenaga kerja (Non-Farm Payrolls) Amerika Serikat (AS).

Pada pekan ini, bank sentral AS atau The Fed pada Rabu,1 Mei 2024 mempertahankan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) di kisaran 5,25 5,50 persen dan menyebut bahwa memerlukan waktu dan data yang lebih panjang sebelum memperoleh keyakinan bahwa inflasi akan segera kembali ke target 2 persen.

"Di balik sikap tegas tersebut investor menemukan alasan untuk tetap merasa bullish dengan melihat komentar ketua The Fed Jerome Powell yang menolak kenaikan suku bunga lebih lanjut ditambah lagi dengan keputusan Federal Reserve mengurangi jumlah penjualan US Treasuries yang dipegang dalam Neracanya ke pasar sekunder,” demikian dikutip.

Top Gainers-Losers

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham LABA meroket 33,33 persen
  • Saham RAAM meroket 24,44 persen
  • Saham VINS meroket 16,92 persen
  • Saham NASI meroket 12,90 persen
  • Saham LAPD meroket 12,50 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ATLA merosot 25 persen
  • Saham REAL merosot 16,67 persen
  • Saham MIRA merosot 16,67 persen
  • Saham IKAI merosot 12,50 persen
  • Saham ANDI merosot 12,50 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 1,7 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 1,5 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 823,9 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 431,4 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 403,8 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 61.469 kali
  • Saham BMRI tercatat 43.720 kali
  • Saham ATLA tercatat 36.753 kali
  • Saham GOTO tercatat 32.714 kali
  • Saham NASI tercatat 21.643 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Bursa saham Hong Kong pimpin penguatan di bursa saham Asia pada Jumat, 3 Mei 2024 mengikuti wall street yang melesat jelang data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari CNBC, saham suppliers Apple menjadi perhatian setelah Perseroan melaporkan kinerja laba melebihi harapan. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Company naik 1 persen. Saham Hon Tai Technology Group atau dikenal Foxconn naik 1,3 persen.

Kenaikan saham itu seiring Apple melaporkan kinerja keuangan yang melebihi harapan. Laba Apple melebihi prediksi. Selain itu, jelang akhir pekan, Apple melaporkan program buyback saham senilai USD 110 miliar. Saham produsen iPhone melompat 6 persen dengan investor fokus ke saham supplier di Taiwan dan Korea Selatan.

Indeks Kospi melemah 0,26 persen ke posisi 2.676,63. Indeks Kosdaq susut 0,22 persen ke posisi 865,59. Indeks Taiwan menguat 0,53 persen ke posisi 20.330,32. Indeks Hang Seng melompat 1,34 persen. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,55 persen ke posisi 7.629.

Sementara itu, bursa saham Jepang dan China libur. Namun, Yen Jepang menguat terhadap dolar AS ke posisi 153,13 usai ada dugaan pemerintah lakukan intervensi.

Pembukaan IHSG

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah usai sempat di zona hijau pada awal sesi perdagangan Jumat (3/5/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia yang menguat dan sektor saham kesehatan pimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,16 persen ke posisi 7.105. IHSG sempat dibuka stagnan 7.117,42. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat menghijau sehingga sentuh level tertinggi 7.165,10. Namun, penguatan IHSG hanya sementara dan berbalik arah memerah. IHSG sempat sentuh level terendah 7.094,69.

Indeks LQ45 terpangkas 0,25 persen ke posisi 896. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 204 saham menguat dan 283 saham melemah. 225 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 308.743 kali dengan volume perdagangan 5,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.071.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham energi turun 0,46 persen, sektor saham basic susut 0,09 persen, sektor saham industri terpangkas 0,23 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,34 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan melemah 0,35 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 0,47 persen dan sektor saham transportasi susut 0,05 persen.

Sementara itu, sektor saham siklikal naik 0,27 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,57 persen, sektor saham properti melambung 0,47 persen, sektor saham teknologi naik 0,28 persen dan sektor saham transportasi naik 0,05 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya