Kisah Sedih Petani Madiun di Musim Tanam Kemarau Pertama

Data Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun mencatat sejauh ini total terdapat 131 hektare lahan padi yang diserang wereng pada musim kemarau pertama.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 17:00 WIB
Pengendalian serangan hama wereng sejak dini. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Pengendalian serangan hama wereng sejak dini. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Surabaya- Serangan hama wereng pada musim tanam kemarau pertama membuat petani di Kabupaten Madiun mengalami kerugian. Dalam keadaan normal, 3.000 meter persegi lahan bisa mendapatkan keuntungan Rp 8 juta.

“Namun karena serangan hama, merugi total,” ujar Sutikno, salah satu petani Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Madiun, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (11/8/2020).

Ia bercerita, hama wereng menyerang sawahnya yang siap panen, yakni pada usia padi sekitar 70 hari setelah tanam. Kerugian yang dirasakan semakin besar karena juga menanggung biaya operasional dan perawatan tanaman.

Wereng menyerang bagian pangkal batang. Setelah itu hama tersebut mengisap bagian tanaman lainnya hingga tanaman layu, tidak berbulir, dan akhirnya mati.

Hal yang sama juga dirasakan petani lainnya di Madiun bernama Isno. Padi miliknya yang baru berusia 40 hari juga tidak luput dari ancaman wereng.

"Wereng menyerang secara sporadis. Sawah di sini (Balerejo) semuanya sudah terkena wereng," kata Isno.

Para petani mengaku kewalahan dengan serangan hama wereng tersebut sebab hama wereng itu tak mempan diatasi dengan pestisida.

Data Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun mencatat sejauh ini total terdapat 131 hektare lahan padi yang diserang wereng pada musim kemarau pertama. Terdapat empat wilayah yang terdampak parah hama wereng, yakni Kecamatan Madiun, Balerejo, Dagangan, dan Wungu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya