Liputan6.com, Surabaya- Pemkab Banyuwangi mendirikan rumah sakit mini menggunakan tenda di halaman salah satu pondok pesantren setempat. Sebanyak 110 santri di pesantren itu terpapar Covid-19.
Penanganan kasus Covid-19 di tempat itu merupakan kolaborasi antara Kementerian Kesehatan, Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, serta jajaran TNI dan Polri. Rumah sakit mini itu sudah beroperasi sejak Selasa, 25 Agustus 2020 dan menjadi tempat pemeriksaan santri yang megalami gejala Covid-19.
“Satu unit rumah sakit mini di pondok pesantren itu, berisikan sejumlah tempat tidur, sarana pemeriksaan hingga tabung oksigen. Selain itu juga ada 10 orang tenaga kesehatan yang dibagi menjadi dua shift, masing-masing bekerja selama lima jam,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Widji Lestariono, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (28/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Selain mendirikan rumah sakit mini, tim BPBD Banyuwangi juga telah mengirimkan 30 tempat tidur ke lokasi. Jumlah ini bisa ditambah jika memang diperlukan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia BanyuwangiYos Hermawan menjelaskan bahwa Babinsa, Bhabinkamtibmas, bersama petugas puskesmas akan terjun langsung mendata santri asal ponpes tersebut yang sedang pulang ke rumah, untuk kemudian ditentukan langkah selanjutnya.
Selama ini, Dinas Kesehatan Banyuwangi telah menurunkan lima tim untuk penanganan kasus Covid-19 di pesantren, yakni tim pemeriksaan, tim penelusuran, tim tes usap, tim trauma healing, dan tim disinfeksi.