Liputan6.com, Jakarta - Ericsson memperkirakan teknologi internet cepat 5G bisa dinikmati masyarakat Indonesia pada 2021 atau 2022.
Demikian menurut Mobility Report Ericsson 2017 yang dipaparkan oleh VP & Head of Network Product Unit Ericsson Indonesia & Timor Leste, Ronni Nurmal di Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Namun, tambah Ronni, implementasi 5G di Indonesia diprediksi lebih lambat dibandingkan negara lainnya. Menurutnya, negara awal yang akan mengadopsi 5G adalah Korea Selatan (2018), Jepang, dan Tiongkok (2020).
Advertisement
Baca Juga
Ia berharap agar Indonesia sudah belajar dari negara-negara lain yang sudah menerapkan 5G. Menurutnya, ketersediaan spektrum baru adalah hal utama yang akan membantu percepatan adopsi 5G.
Selain itu, regulator Indonesia dinilai sudah cukup memikirkan tentang spektrum yang akan dipakai oleh jaringan internet 5G. Dengan begitu, spektrum tersebut tidak digunakan oleh keperluan lainnya.
"Sebenarnya, pelan-pelan saat ini regulator (Indonesia) sudah mulai melihat standarisasi URC (Ultra-Reliable Communication) 19 untuk menentukan spektrum mana saja yang akan digunakan oleh 5G," kata Ronni.
Dari sisi operator, kehadiran layanan 5G di Indonesia juga bisa menjadi peluang bisnis dan berpotensi untuk berkembang lebih jauh, misalnya untuk meningkatkan adopsi perangkat terhubung atau Internet of Things.
"5G penting karena speed-nya cepat dan berguna untuk memudahkan Internet of Things di berbagai bidang. Misalnya di bidang otomotif, kesehatan, dan berbagai bidang lainnya," kata Ronni.
Intinya, kata Ronni, kehadiran 5G bisa mengevolusi jaringan agar memenuhi kebutuhan pengguna digital yang makin banyak di Indonesia.
(Tin/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: