PANDI Akan Daftarkan Aksara Jawa dan Sunda Bersamaan ke BSN

Momentum ini akan digunakan untuk menambahkan aksara Bali ke dalam penyusunan dokumen RSNI berbarengan dengan aksara Jawa dan Sunda.

oleh Iskandar diperbarui 29 Jul 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 08:30 WIB
PANDI Siap Gelar Kompetisi Pembuatan Website dengan Aksara Jawa. Dok: PANDI
PANDI Siap Gelar Kompetisi Pembuatan Website dengan Aksara Jawa. Dok: PANDI

Liputan6.com, Jakarta - Badan Standardisasi Nasional (BSN) belum lama ini menginformasikan kepada Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bahwa pengajuan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk standar papan ketik, fon dan transliterasi aksara Jawa dan Sunda tak bisa diusulkan satu per satu.

Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama, dan Marketing PANDI, Heru Nugroho menyayangkan pemberitahuan proses pengajuan RSNI itu baru diinformasikan belakangan kepada PANDI dan tim penyusun standardisasi, ketika dokumen standardisasi aksara Jawa dan Sunda sudah hampir rampung.

Padahal, ia mengklaim pihaknya dan BSN selalu melakukan koordinasi secara berkala dan menggelar meeting virtual untuk membahas apa saja yang dibutuhkan dalam penyusunan draf dokumen RSNI.

"Sangat disayangkan arahan ini tidak muncul dari awal, karena akan berdampak signifikan hingga harus merombak dokumen proposal RSNI, tetapi dapat dipahami bahwa ini (pendaftaran SNI fon dan papan ketik aksara) merupakan sesuatu yang baru di BSN, sehingga hal ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua ke depannya" kata Heru melalui keterangannya, Kamis (29/7/2021).

Menurut Heru, dari hasil diskusi dengan para pegiat aksara, disepakati bahwa momentum ini akan digunakan untuk menambahkan aksara Bali ke dalam penyusunan dokumen RSNI berbarengan dengan aksara Jawa dan aksara Sunda.

Langkah penggabungan ini diambil menyusul arahan terbaru dari BSN terkait pendaftaran dokumen RSNI yang tidak bisa didaftarkan satu persatu.

"Kita tidak disarankan mengajukan dokumen RSNI secara satu persatu, seperti yang telah diupayakan oleh tim sebelumnya. Mereka (BSN) mengimbau agar pengajuan dokumen tersebut diajukan dalam satu pendaftaran, di mana ada dua aksara didalamnya (Jawa dan Sunda). Setelah kami berdiskusi dengan pegiat aksara Bali, disepakati bahwa Bali juga akan ikut didaftarkan bersamaan dengan Jawa dan Sunda," ungkapnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengesahan SNI Rampung Awal 2022?

Saat ini, dokumen RSNI yang sudah siap untuk didaftarkan ke BSN adalah aksara Jawa dan Sunda. Karena ada arahan untuk menggabungkan dokumen menjadi satu, maka pengajuan tahap awal ditambahkan aksara Bali.

Konsekuensinya tim penyusun aksara Bali harus merampungkan dokumen standardisasi dengan waktu tersisa satu setengah bulan hingga September, dikarenakan acuan waktu dari BSN yang memberikan waktu pengajuan di bulan Oktober. BSN menargetkan estimasi pengesahan SNI tersebut akan rampung sekitar awal tahun depan.

Heru menambahkan, untuk tahapan pendaftaran aksara lainnya, seperti Batak, Lontaraq, Lampung, dan Incung, masih memerlukan waktu untuk persiapan penyusunan proposal.

 

Targetkan Tiga SNI

Aksara-aksara tersebut diprediksi baru akan menyusul mulai tahun depan, nantinya hanya perlu melakukan amandemen terhadap SNI yang sebelumnya sudah terdaftar.

Heru menargetkan, awal tahun depan tiga aksara tersebut sudah mendapat penetapan SNI dari BSN. Nantinya akan ada tiga SNI yang terdaftar, yaitu SNI untuk fon aksara, SNI untuk papan ketik aksara, dan SNI untuk transliterasi aksara. N

amun saat ini hanya dua SNI dahulu yang difokuskan, antara lain SNI fon aksara dan SNI papan ketik aksara, di mana dalam kedua dokumen tersebut berisi standardisasi aksara Jawa, Sunda dan Bali. Khusus untuk SNI transliterasi aksara perlu didiskusikan lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya