Gojek Uji Layanan Motor Listrik, Ambisi Wujudkan Nol Emisi Karbon di 2030

Gojek mengungkapkan proyek terbaru mereka untuk uji coba komersial layanan motor listrik di Jakarta Selatan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Okt 2021, 12:45 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 12:45 WIB
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Gojek mengungkapkan keinginan mereka untuk mewujudkan komitmen mereka menjadi perusahaan yang nol emisi karbon di 2030.

Hal itu disampaikan CEO Gojek Kevin Aluwi dalam konferensi pers virtualnya, tentang inovasi baru mereka di usianya yang mencapai 11 tahun, Rabu (27/10/2021).

Kevin mengungkapkan, saat ini mereka sedang memperluas rencana pemanfaatan kendaraan listrik melalui uji coba komersial.

Untuk itu, Gojek bekerjasama dengan Pertamina untuk penerapan skema battery swap pada motor listrik dari Gesit dan Gogoro.

Perusahaan yang besar dari usaha ride hailing ini mengatakan, di tahap tersebut, mereka akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan.

"Kami akan meningkatkan skala uji coba dengan target awal pemanfaatan sampai dengan 5 ribu unit motor listrik dan jarak tempuh penggunaan kendaraan listrik sebanyak satu juta kilometer," kata Aluwi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Proyek Ambisius

Transportasi Online
Rombongan pengemudi GoJek melintas di depan Balai Kota Solo, Jateng. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Dalam uji coba komersial ini, pengguna akan dapat memilih layanan kendaraan listrik saat menggunakan GoRide, GoFood, GoSend Instant, GoShop, dan GoMart dengan area pick up dan drop off di Jakarta Selatan.

Menurut Kevin, proyek ini merupakan perwujudan komitmen mereka yaitu pada sustainability, untuk menjadi perusahaan yang zero carbon emission di 2030.

"Ini salah satu proyek kami yang paling ambisius, karena misi kami adalah menciptakan Indonesia yang bebas emisi karbon dari kendaraan roda dua," imbuh Aluwi.

Chief Transport Office Gojek Radityo Wibowo menambahkan, untuk motor listrik yang digunakan tidak akan dibagikan secara gratis kepada mitra driver mereka.

"Tetapi kami awal-awal akan memakai skema sewa harian. Ini pasti besarannya akan sangat kompetitif dibandingkan motor bensin dari total cost of ownership," kata pria yang akrab disapa Dito ini.

Kerja Sama dengan Pertamina

Gojek
Logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Dito menjelaskan, untuk charging station, mereka bekerja sama dengan Pertamina saat ini akan mengupayakan untuk mencakup area pilot yaitu di Jakarta Selatan.

Nantinya di stasiun pengisian daya ini, driver tidak perlu berlama-lama untuk mengisi baterai dari kendaraannya, tetapi cukup menukarnya dengan baterai baru, sementara baterai yang sudah digunakan diisi dayanya.

Dito mengatakan, untuk uji coba ini, kabinet yang berisi baterai-baterai motor listrik, akan disediakan di empat SPBU Pertamina di wilayah Jakarta Selatan.

"Kita sedang tunggu motornya untuk sampai, tapi sebentar lagi ini pasti sudah bisa dipesan di aplikasi Gojek," kata Dito.

(Dio/Isk)

Infografis Motor Listrik

infografis motor listrik
motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya