Pabrik Tesla di Jerman Kebakaran, 5 Jam Baru Padam

Pabrik Tesla di Jerman mengalami kebakaran, setelah 5 jam akhirnya petugas berhasil memadamkan api. Untungnya, fasilitas produksi kendaraan listrik tersebut tidak ikut terbakar.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Sep 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2022, 10:30 WIB
Elon Musk
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru mengungkapkan adanya kebakaran di pabrik Tesla yang ada di Jerman pada 26 September 2022. Setelah 5 jam, api baru baru padam. Untungnya, tidak ada korban jiwa dari insiden kebakaran ini.

Mengutip Gizchina, Senin (28/9/2022), menurut pemadam kebakaran setempat, kebakaran terjadi di pabrik Tesla pada pukul 3.30 pagi waktu setempat pada Senin lalu. Petugas pemadam kebakaran menyebut, api berasal dari situs daur ulang di luar ruangan pabrik.

Sebanyak 800 meter kubik kertas karton dan serpihan kayu terbakar. Pemadam kebakaran setempat menerima telepon dan pergi ke pabrik untuk memadamkan api.

Menurut informasi, kebakaran itu tidak melibatkan pembuatan mobil secara langsung. Pasalnya, jika titik api di pabrik melibatkan pembuatan mobil, bisa berakibat lebih buruk bagi perusahaan.

Sekitar lima jam kemudian, api sebagian besar telah padam tanpa adanya korban jiwa. Pemadam kebakaran Tesla kemudian mengambil alih, namun petugas pemadam telah setempat tetap berada di lokasi.

Sayangnya, petugas tidak menyebutkan penyebab atau dari mana asal api yang membuat kebakaran ini. Pihak kepolisian masih menginvestigasi kasus ini.

Sementara, pihak Tesla tidak memberikan komentar spesifik tentang kebakaran. Tesla juga tidak mengungkap apakah kebakaran ini bakal berdampak pada produksi kendaraan di pabriknya yang berlokasi di Jerman itu.

Mau Bangun Pabrik Baru di Jerman

Tesla Ingin Bangun Pabrik Raksasa di Jepang?
Elon Musk ingin membuka fasilitas produksi baru diluar Amerika Serikat.

Perlu dicatat, Tesla tengah merencanakan untuk membangun lokasi pabrik baru di Jerman. Perusahaan secara khusus berencana mendirikan pabrik di kota Gruenheide guna memenuhi permintaan akan kendaraan listrik yang terus meningkat di Eropa.

Meski begitu, upaya Tesla untuk terus melaju kerap terhambat oleh masalah lingkungan. Proyek pembangunan pabrik di Jerman misalnya, dimulai tahun 2019 namun hingga kini masih tertunda. Setelah beberapa kali ditunda akhirnya tahun ini Tesla mendapatkan kampu hijau.

Kemungkinan hal ini karena ada situasi berbeda yang terjadi terkait isu lingkungan. Pasalnya kini kendaraan listrik dianggap sebagai masa depan dan Tesla jadi salah satu perusahaan dengan kekuatan besar di segmen ini.

Perluas Pabrik di Jerman

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Selain itu, Jerman bakal mendapatkan banyak keuntungan dengan adanya pabrik baru. Apalagi, menurut rencana, pabrik mobil Tesla di Jerman ini akan memproduksi sekitar 500.000 mobil per tahunnya.

Tidak hanya itu, Tesla juga mengajukan permohonan rencana pabrik ke kota Glenhead, Mei lalu. Tujuannya adalah memperluas area pabrik yang ada di sana sebesar sepertiga kali lebih besar. Belum diketahui apakah kebakaran tersebut akan mempengaruhi rencana perusahaan.

Rencana ini bertujuan untuk memperkuat kecakapan manufaktur perusahaan di dalam negeri Jerman. Selain itu, perusahaan juga mau mendirikan pabrik baterai dengan kapasitas produksi sel tahunan lebih dari 50 gigawatt jam.

Perlu diketahui, ekspansi Tesla mencakup ke seluruh dunia. Perusahaan juga berusaha memperluas kehadirannya di Tiongkok. Sementara itu, di AS yang merupakan pasar utamanya, Tesla disebut-sebut memiliki masalah dengan pabrik-pabrik lokal.

(Tin/Isk)

 

 

Infografis miliarder dunia
Jumlah miliarder dunia di setiap benua (liputan6,com/Deisy)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya