Top 3 Tekno: iPhone Gen 1 Terjual Ratusan Juta hingga Oppo Rajai Pasar Smartphone Indonesia

iPhone generasi pertama milik seorang artis tato bernama Karen Green mengantongi penawaran terakhir USD 22.392 atau sekitar Rp 339 juta dalam sebuah lelang.

oleh Iskandar diperbarui 21 Feb 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 12:00 WIB
iPhone generasi pertama
Tampak belakang iPhone generasi pertama (Sumber: Techno Buffalo).

Liputan6.com, Jakarta - iPhone generasi pertama milik seorang artis tato bernama Karen Green mengantongi penawaran terakhir USD 22.392 atau sekitar Rp 339 juta dalam sebuah lelang.

Berita ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (20/2/2023) kemarin.

Informasi lain yang juga populer datang dari Oppo yang merajai pasar smartphone Indonesia pada 2022.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Masih Terbungkus dalam Boks, iPhone Generasi Pertama Terjual Hampir Rp 280 Juta

iPhone generasi pertama milik seorang artis tato bernama Karen Green tengah dilelang di rumah lelang LCG Auctions. iPhone ini berhasil menarik perhatian karena dianggap menawarkan nilai historis yang tinggi.

Bagaimana tidak, iPhone yang rilis pertama kali pada 2007 tersebut masih terbungkus rapih dalam boks penjualannya. Bahkan, plastik yang menyelimuti boks tersebut belum dilepas.

Mengutip informasi dari The Guardian, Senin (20/2/202), Karen mengaku mendapatkan iPhone generasi pertama tersebut sebagai hadiah atas pekerjaan barunya. Namun, karena ia sudah memiliki ponsel baru, ia tidak membuka produk tersebut.

Karen juga mengaku iPhone tersebut tidak kompatibel dengan jaringan selulernya saat itu. Karenanya, ia tidak pernah membuka produk tersebut selama bertahun-tahun.

Baru di Oktober tahun lalu, ia mendengar informasi mengenai iPhone rilisan 2007 yang berhasil terjual USD 39.339,60 atau sekitar Rp 593 juta. Lalu, ia mengontak LCG Auctions untuk melelang perangkat besutan Apple miliknya tersebut.

Saat ini, lelang iPhone generasi pertama tersebut masih berlangsung dan berakhir pada 19 Februari waktu setempat. Berdasarkan informasi, ada 19 penawaran yang telah diajukan untuk bisa mendapatkan iPhone tersebut.

Adapun untuk nilai terakhir penawaran yang diajukan untuk perangkat tersebut adalah USD 22.392 atau sekitar Rp 339 juta. Sebelumnya, LCG Auctions sendiri menaksir iPhone ini bisa terjual dengan harga USD 50.000 atau sekitar Rp 754 juta.

Mengingat waktu lelang akan berakhir sebentar lagi, menarik untuk mengetahui penawaran terakhir atau harga iPhone berusia 16 tahun tersebut.

Baca selengkapnya di sini 

 

2. Kalahkan Samsung dan Vivo, Oppo Rajai Pasar Smartphone Indonesia pada 2022

Bagian belakang Oppo Reno8 T 5G
Bagian belakang Oppo Reno8 T 5G. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Merk smartphone Oppo merajai pasar smartphone Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar IDC, ada lima merek teratas smartphone Indonesia dengan pangsa pasar tertinggi.

IDC melihat lima merek teratas ini berdasarkan angka pengiriman ponsel dan pangsa pasar di tahun ini, serta membandingkannya dengan periode yang sama tahun lalu. IDC juga menyajikan persentase pertumbuhannya dari satu periode ke periode yang sama di tahun berikutnya.

 

Hasilnya mengutip data IDC, Senin (20/2/2023), lima besar merek smartphone di Indonesia tahun 2022 adalah:

5 Merek Smartphone Teratas Indonesia:

  1. Oppo dengan pengiriman tahun 2022 sebanyak 7,8 juta perangkat. Vendor asal Tiongkok ini menguasai 22,4 persen pangsa pasar ponsel di Indonesia. Meski begitu dibanding tahun 2021, pertumbuhan Oppo turun 8 persen. Hal ini karena pada 2021 Oppo berhasil mengirimkan 8,5 juta perangkat.
  2. Samsung tercatat mengirimkan 7,6 juta smartphone di tahun 2022. Pangsa pasar smartphone Samsung di Indonesia adalah 21,7 persen. Secara pertumbuhan, Samsung tumbuh 5,4 persen, karena pengirimannya di tahun 2021 sebanyak 7,2 juta perangkat.
  3. Vivo, mengirimkan 6,3 juta smartphone sepanjang 2022, dengan jumlah tersebut, Vivo menguasai 17,9 persen pangsa pasar smartphone Indonesia. Di mana, Vivo mencatatkan penurunan 15,4 persen pertumbuhan dibandingkan tahun 2021. Hal ini seiring menurunnya jumlah smartphone yang dikirimkan pada 2021 yakni 7,4 juta ponsel.
  4. Xiaomi mengirimkan 5 juta smartphone di tahun 2022. Vendor asal Tiongkok ini menguasai 14,2 persen pangsa pasar smartphone di Indonesia. Sayangnya di antara semua, pertumbuhan Xiaomi turun 38,6 persen. Di mana, jumlah smartphone yang dikirimkan tahun 2021 8,1 juta, 3 juta lebih banyak dibandingkan tahun 2022.
  5. Realme berada di nomor lima daftar ini, dengan pengiriman smartphone sebanyak 4,1 juta unit. Realme menguasai 11,8 persen pangsa pasar ponsel Indonesia. Angka ini turun 17,1 persen jika dibanding tahun sebelumnya, 2021. Ponsel Realme yang dikirimkan pun jumlahnya turun 700 ribu unit jika dibanding tahun 2021.
  6. Merek lain-lain, ada 4,2 juta smartphone dari berbagai merek yang ada di Indonesia, di luar merek-merek di atas. Pertumbuhan smartphone lain-lainnya ini juga turun 10,2 persen dibanding sebelumnya, tahun 2021.

Baca selengkapnya di sini 

 

3. Heboh, Jaringan FBI Dibombardir Hacker

Ilustrasi FBI (AFP Photo / Mandel Ngan)
Ilustrasi FBI (AFP Photo / Mandel Ngan)

Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) AS sedang menyelidiki aktivitas berbahaya yang masuk ke dalam jaringannya.

FBI mengklaim sudah mengatasi serangan hacker itu untuk mengungkap ruang lingkup dan dampaknya secara keseluruhan. Demikian sebagaimana dikutip dari Bleeping Computer, Senin (20/2/2023).

"FBI mengetahui insiden tersebut dan bekerja untuk mendapatkan informasi tambahan," kata dinas intelijen dan keamanan domestik AS kepada Bleeping Computer.

"Ini adalah insiden terisolasi yang telah diatasi. Karena ini adalah penyelidikan yang sedang berlangsung, FBI tidak memiliki komentar lebih lanjut untuk diberikan saat ini," sambungnya.

CNN pertama kali melaporkannya pada minggu lalu bahwa insiden peretasan ini melibatkan sistem komputer FBI New York Field Office yang digunakan untuk menyelidiki eksploitasi seksual anak.

Pada November 2021, server email FBI juga diretas untuk mendistribusikan email spam yang meniru peringatan FBI sebagai "serangan berantai canggih".

Setelah peretasan, pelaku ancaman mengirim puluhan ribu pesan spam dalam beberapa gelombang dari eims@ic.fbi.gov, alamat email sah yang ditautkan ke Portal Perusahaan Penegakan Hukum (Law Enforcement Enterprise Portal/LEEP) FBI.

Email spam itu setidaknya telah mencapai 100.000. Menurut nirlaba pelacakan spam SpamHaus, ini adalah perkiraan yang sangat konservatif karena serangan berpotensi lebih besar.

​"FBI menyadari kesalahan konfigurasi perangkat lunak yang untuk sementara waktu memungkinkan aktor jahat (peretas) memanfaatkan LEEP untuk mengirim email palsu. LEEP adalah infrastruktur TI FBI yang digunakan untuk berkomunikasi dengan mitra penegakan hukum negara bagian dan lokal kami," ujar FBI pada saat itu.

Baca selengkapnya di sini 

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya