Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi menutup serangkaian program akselerator Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 6 dengan acara puncak bertajuk “Milestone Day”.
Pada acara puncak ini terdapat 17 startup finalis yang telah mendapatkan dukungan dan bimbingan selama empat bulan terakhir untuk mencapai product market fit (PMF).
Baca Juga
Mereka berkesempatan untuk mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya kepada para pemangku kepentingan, seperti lembaga pemerintah dan venture capital.
Advertisement
Koordinator Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana, mengatakan Kominfo berkomitmen untuk terus mendampingi para founders dalam pengembangan bisnisnya, serta membentuk ekosistem digital di Indonesia agar terjadi transfer of knowledge & experience, termasuk dalam menghadapi tech winter saat ini.
"Oleh karena itu, SSI menjadi wadah yang tepat dimana founders tahap awal bisa belajar dan berdiskusi langsung dengan para mentor berpengalaman dari startup ternama," kata Sonny melalui keterangannya, Minggu (25/6/2023).
Dukungan terhadap startup tahap awal tidak berhenti seiring dengan berakhirnya program Startup Studio Indonesia. Kominfo masih terus berinteraksi dan memantau perjalanan masing-masing alumni melalui Program Alumni.
Selain itu, Kominfo pun mengadakan sesi coaching tambahan dan pertemuan rutin untuk mempererat peran SSI sebagai wadah ekosistem digital yang komprehensif.
Kehadiran SSI sebagai wadah ekosistem mempermudah pelaku startup di Indonesia untuk bertemu, berjejaring, dan menjalin kolaborasi satu sama lain.
Daftar 17 Startup SSI Batch 6
17 alumni dari program SSI Batch 6 terdiri dari startup yang bergerak di berbagai bidang, antara lain:
MODA (perusahaan properti dan konstruksi berbasis teknologi)
Assemblr (platform ekosistem Augmented Reality)
AYO Indonesia (aplikasi komunitas sepak bola)
Baskit (SaaS khusus untuk toko grosir dan distributor)
DEUS Human Capital Services (platform manajemen personalia/HR dengan gamifikasi)
Inventing (penyedia layanan printing digital)
Lakuliner (aggregator penyedia cloud kitchen untuk brand F&B)
Looyal (aplikasi manajemen bisnis untuk usaha online dan offline)
Medi-Call (layanan kesehatan on-demand di rumah)
OneKlinik (penyedia jasa kesehatan dasar berbasis teknologi)
Pajak.io (platform solusi kebutuhan perpajakan)
Payable (platform all-in-one checkout)
Rooma (penyedia jasa dan produk desain interior)
SMEs Pack (aggregator ekspor untuk UMKM)
Tweak (platform fitness on-demand)
Tokban (marketplace toko bahan bangunan)
RASA (sebelumnya Warjali – platform penyedia bahan baku, informasi, dan pendanaan UMKM, warung, dan petani).
Advertisement
Siap Gencarkan Strategi PMF
Seiring berjalannya waktu, lanskap pertumbuhan startup di Indonesia menjadi kian dinamis. Menurut Adrian Gilrandy, Co-Founder Praktis, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbesar peluang.
Misalnya, ia menuturkan, sampai akhir tahun depan ada kemungkinan terdapat beberapa tantangan dari segi fundraising, khususnya untuk startup growth-stage. Dalam hal ini, proses due-dill akan lebih panjang dan terperinci.
"Namun, untuk early-stage startup, diprediksi akan lebih mudah untuk mendapatkan fundraising, selama startup mampu meyakinkan investor mengenai tiga aspek berikut: model bisnis (meski belum ada pendapatan, setidaknya ada rencana monetisasi yang jelas), serta produk atau jasa yang mampu menyelesaikan isu yang tengah dihadapi target audiens” ungkap Adrian.
Alih-alih hanya mengandalkan traction pertumbuhan, kini startup dituntut untuk memiliki perencanaan bisnis dan strategi keberlanjutan yang lebih matang. Investor pun menjadi lebih berhati-hati dalam mengucurkan investasi ke startup tahap awal.
Meskipun tidak ada rumus pasti dalam mencari pendanaan tahap awal, Ferdiansyah selaku Co-Founder and Finance Director Zi.Care mengatakan terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbesar peluang.
“Selalu evaluasi dan memperkuat path to profitability karena investor selalu mencari sustainability dalam suatu usaha yang akan didanai, aktif dalam asosiasi atau perkumpulan dalam industri, sebagai bagian dari eksposur dan kolaborasi agar lebih kuat, find a good and suitable mentor and advisor incubator," paparnya.
Untuk membantu startup tahap awal dalam menavigasi lanskap ekonomi digital yang terus berubah, Kominfo akan terus melanjutkan program Startup Studio Indonesia dengan target memfasilitasi 150 startup digital pada 2024.
Harapannya, para startup alumni SSI mampu mengembangkan skala bisnisnya dan mencapai Product Market Fit berkelanjutan, sehingga bisa terus berinovasi dan menciptakan solusi digital sesuai kebutuhan masyarakat.
Infografis Harta dan Gurita Bisnis Gibran Rakabuming Raka. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement