Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menetapkan tanggal 1 November 2014 sebagai hari pengumuman besaran Upah Minimum Provinsi atau UMP 2015. Namun, tak ada sanksi bank provinsi yang melanggar ketetapan tersebut.
Direktur Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenakertrans, Wahyu Widodo mengatakan, pihaknya tidak bisa menjatuhkan sanksi bagi provinsi yang menetapkan besaran UMP setelah tanggal 1 November. Hal ini lantaran tidak ada ketentuan yang mengatur soal sanksi tersebut.
"Di Undang-Undang itu memang tidak ada sanksi. Tapi perkembangannya kami pantau setiap hari," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (26/10/2014).
Wahyu menjelaskan, pada tahun lalu, provinsi yang menetapkan UMP 2014 secara serentak pada 1 November 2013 antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Papua Barat.
Provinsi yang menetapkan sebelum 1 November 2013 antara lain Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Provinsi yang menetapkan setelah 1 November 2013 yaitu Lampung, Bali, Maluku Utara dan Sulawesi Barat. Sedangkan yang tidak menetapkan UMP yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakata.
"Memang ada empat provinsi tidak menetapkan UMP 2015, tetapi mereka menetapkan UMK (Upah Minimum Kabupaten atau Kota). Kalau yang tahun ini, sampai sekarang posisinya sudah ada banyak rekomendasi ke Gubernur. Setelah itu, baru bisa ditetapkan," tandasnya. (Dny/Gdn)
Tak Ada Sanksi Buat Provinsi yang Telat Umumkan UMP 2015
Kemenakertrans tidak bisa menjatuhkan sanksi bagi provinsi yang menetapkan besaran UMP 2015 setelah tanggal 1 November.
Diperbarui 26 Okt 2014, 08:08 WIBDiterbitkan 26 Okt 2014, 08:08 WIB
Dalam aksinya, buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta Tahun 2015 hingga 30 persen, (22/10/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BNI Salurkan Rp 14,3 Triliun KUR ke Sektor Pangan, Ini Link untuk Ajukan Kreditnya
Kunjungi Istana Al Ittihadiya Mesir, Prabowo Disambut Langsung Presiden El-Sisi
Sinopsis Iron Protector di Vidio: Film Action Yue Song dengan Bela Diri Spektakuler
Korban Tewas Gedung 30 Lantai di Bangkok Runtuh Akibat Gempa Jadi 32 Jiwa, 62 Orang Masih Hilang
Saham Perusahaan Penambang Bitcoin Menguat di Tengah Perang Tarif
Hasil BRI Liga 1 Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya: Macan Kemayoran Gagal Taklukkan Bajul Ijo
6 Solusi Tata Laksana Infeksi Dengue Menurut Guru Besar UGM
Adu Kekayaan Donald Trump vs Xi Jinping, Perang Dagang AS-China Makin Panas
6 Fakta Kecelakaan Maut Mobil BR-V Vs Bus Suporter Persebaya di Tol Pekalongan
Lirik Lagu 'Selalu Ada di Nadimu', Soundtrack Film Jumbo
Hoaks Lowongan Kerja Makin Canggih, Simak Ragamnya untuk Hindari Penipuan
VIDEO: Prabowo Mau Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Minta Masukan Pemimpin Timur Tengah