Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 Repubik Indonesia (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sudah memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal tembus Rp 12.000 per dolar AS.
Dalam akun twitter resmi SBY yang diposting pada tengah malam tadi, Dirinya melihat bahwa tantangan yang dihadapi oleh Indonesia pada 2014 cukup berat.
Tantangan tersebut antara lain perlambatan pertumbuhan ekonomi, menurunan nilai tukar dan jatuhnya harga komoditas.
"Bahkan saya sampaikan era dolar murah sudah usai. Saya perkriakan nilai tukar rupiah kita th 2014 tembus RP 12.000 per 1 dolar AS." tulis SBY.
Bahkan saya sampaikan era dolar murah sudah usai. Saya perkirakan nilai tukar rupiah kita th 2014 tembus Rp 12.000 per 1 dolar AS. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) December 17, 2014
Oleh sebab itu, selama kepemimpinannya, SBY tidak pernah menjanjikan rupiah bakal menguat di bawah Rp 10.000 per dolar.
Dalam pandangan ekonomi SBY atau yang ia sebut dengan SBYnomics, rupiah sulit menguat karena adanya kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat.
Baca Juga
Nilai tukar rupiah kita saat ini ditentukan oleh faktor "supply-demand", kebijakan moneter bank sentral AS & juga spekulasi pasar. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) December 17, 2014
Selain itu, sulitnya rupiah menguat karena ada spekulasi di pasar keuangan yang dilakukan oleh beberapa pihak. (Gdn)
Advertisement