Harga Emas Kian Terpuruk Pekan Ini?

Gubernur The Fed Janet Yellen akan mengumumkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih tinggi dari prediksi tahun ini

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 15 Jun 2015, 07:40 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2015, 07:40 WIB
Ilustrasi Harga Emas
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Harga emas kemungkinan besar menurun pekan ini menyusul tingginya prospek kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang lebih tinggi dari prediksi sebelumnya. Proyeksi tersebut diperkirakan akan mengikis status emas sebagai nilai lindung investasi.

Melansir laman International Business Times, Senin (14/6/2015), pertemuan petinggi Bank Sentral AS (The Fed) akan digelar pada 16-17 Juni dan Gubernur The Fed Janet Yellen dapat mengumumkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih tinggi dari prediksi tahun ini. Itu akan menjadi sentimen negatif bagi harga emas.

Dari 20 ahli pasar emas yang mengikuti Kitco News Survey, 12 partisipan ragu harga emas akan naik. Sebaliknya, lima partisipan mengaku yakin harga logam mulia itu akan naik. Sisanya, sebanyak tiga responden melihat harga emas akan bergerak stagnan.

Para responden dalam survei itu termasuk pedagang emas, pialang, bankir investasi, dan analis.

Meski begitu, harga emas dapat naik di akhir pekan jika pertanyaan The Fed dan Yellen tak terlalu fokus pada kebijakan moneter AS tersebut.

Harga emas juga dapat bergerak stagnan jika diskusi utang antara Yunani dan IMF berlanjut. Kondisi itu dapat meningkatkan permintaan emas di Yunani. Pekan lalu, IMF secara dramatis meninggalkan diskusi di Athena dan mengatakan diskusi terhambat di sektor keuangan, pajak dan pensiun.

Head of Commodity Strategy di TD Securities, Bart Melek mengatakan, volatilitas harga emas dapat menjadi sangat tinggi pada 17 Juni mengingat The Fed menurunkan proyeksi ekonominya dan memprediksi kenaikkan suku bunga. Itu akan positif bagi emas.

Tapi Yellen dapat mengikis permintaan emas jika dia mengatakan, suku bunga akan bergerak lebih tinggi tahun ini.

Analis emas di Natixis Bernard Dahdah mengatakan, ketidakpastian di Yunani dapat memicu kenaikkan permintaan emas di negara tersebut.

Sementara pakar strategi di IHS, KC Chang mengatakan, ekonomi AS masih terus tumbuh tapi ini tidak mendukung kenaikkan suku bunga AS. The Fed masih akan bergantung pada data ekonomi dan pasar emas kini mengambil pendekatan wait and see.

"Ketegangan dapat meningkat di pasar jika tidak ada kejelasan diskusi Yunani pekan depan dan itu akan positif bagi emas," katanya.

Sekasar informasi, pekan lalu kontrak emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 1,2 ke level US$ 1.179,2 per ounce. Aset-aset SPDR Gold Trust berada di level terendah sejak 2008 dan dapat lebih rendah lagi. (Sis/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya