Kementerian ESDM Diminta Audit Kecelakaan di Tambang Freeport

Ikatan Alumni Metalurgi dan Material Fakultas Teknik UI meminta Kementerian ESDM melakukan audit atas keselamatan di PT Freeport Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Jul 2015, 09:01 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2015, 09:01 WIB
Tambang Freeport Kembali Telan Korban
Pekerja menyusuri tunnel tambang bawah tanah DOZ PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua (Antara/Puspa Perwitasari)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Alumni Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia (ILUMET FTUI ) meminta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaudit kecelakaan kerja yang terjadi di area kerja PT Freeport Indonesia.

Ketua ILUMET FTUI, Basuki menyesalkan kejadian yang mengakibatkan anggota ILUMET FTUI Chairully Salam, yang juga menjadi pekerja Freeport meninggal di area kerja PT Freeport Indonesia.

"Meminta dengan hormat kepada PT Freeport Indonesia untuk menyampaikan kronologis kejadian yang sebenarnya dan obyektif serta menyelesaikan hak-hak Pribadi almarhum Chairully Salam," kata Basuki, di Jakarta, Minggu (26/7/2015).

Basuki menuturkan, ILUMET UI meminta dengan hormat kepada Pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk melakukan audit keselamatan atas kejadian ini kepada fasilitas produksi PT Freeport Indonesia. "Mengingat peristiwa ini tidak semata-mata human error," tegasnya.

Ia menyampaikan kepada pihak-pihak terkait dan publik Indonesia untuk mengambil pelajaran berharga dari kejadian ini sehingga tidak akan terulang lagi. Hal ini mengingat terkait investasi sumber daya, kemanusiaan dan keselamatan kerja.

Seperti diketahui, terjadi kecelakaan fatal yang mengakibatkan meninggalnya Chairully Salam, Alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Departemen Metalurgi dan Material angkatan 2007, di area kerja PT Freeport Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu 25 Juli 2015 sekitar pukul 12:30 WIT.

Kronologis singkat yang didapatkan, sebelum peristiwa, almarhum melihat grinding ball menyangkut di conveyor, lalu almarhum mencoba mendorong dengan tongkat besi pada kondisi conveyor yang masih berjalan. Yang terjadi bukan bolanya terdorong akan  tetapi almarhum yang tertarik dan jatuh ke pully.

"Korban dilaporkan mengalami cidera berat dan meninggal di tempat," kata Juru Bicara Freeport Riza Pratama saat dihubungi Liputan6.com.

Menurut Riza, saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah sakit Tembagapura. PT Freeport Indonesia akan membantu proses pemulangan jenaah kepada keluarga dan proses pemakaman.

"Keluarga besar PT Freeport Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya rekan kami tersebut," ujar Riza.

Sesuai dengan prosedur, lanjut Riza, perseroan sudah laporkan insiden tersebut ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). "Keselamatan kerja adalah prioritas utama kami dan saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan ini," kata Riza. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya