Liputan6.com, Batam - Komisioner Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Muhammad Syarkawi Rauf menilai pengusaha Indonesia akan sulit bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) karena tingginya suku bunga kredit di Tanah Air.
"Pengusaha Indonesia akan tertinggal dan menjadi penonton di pasar sendiri karena suku bunga kredit perbankan terlalu tinggi," ucap Syarkawi di Batam, seperti ditulis Sabtu (8/8/2015).
Baca Juga
Menurut dia, suku bunga kredit perbankan Indonesia sebesar 25 persen, lebih tinggi dibanding Singapura yang cuma 6 persen dan Malaysia 13 persen.
Advertisement
"Pengusaha-pengusaha dalam negeri akan kewalahan dalam berinvestasi terutama di bidang Industri makro ataupun mikro karena tingginya suku bunga. Berbeda dengan Singapura yang mematok suku bunga rendah ,"ujarnya
Dia menduga, tingginya suku bunga di perbankan Indonesia diakibatkan adanya persengkokolan di dunia perbankan yang didominasi bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Tentunya pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan untuk menekan suku bunga rendah,"kata dia .
Syarkawi menjelaskan, KPPU sebagai lembaga yang yang mempunyai mandat sebagai pengawas persaingan usaha, akan menyoroti masalah ini agar suku bunga bank bisa turun.
"Tentunya KPPU akan menggandeng BI dan OJK," terangnya. (Ajang Nurdin/Ndw).