Tips Bos IMF untuk Bangun Pasar Keuangan Indonesia Lebih Kuat

Integrasi akan mempermudah mengawasi dan mengatur pasar keuangan sebuah negara.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Sep 2015, 11:46 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 11:46 WIB
20150901-Jokowi dan Christine Lagarde-Jakarta
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Istana Merdeka dengan Presiden Jokowi, Jakarta, Selasa (1/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Managing Director‎ International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde mengapresiasi pemerintahan Indonesia yang telah melakukan berbagai cara untuk mempertahankan ekonomi Indonesia dari gejolak ekonomi dunia.

Untuk meningkatkan itu, Lagarde berbagi tips untuk meningkatkan daya tahan pasar kuangan sebuah negara terhadap gejolak ekonomi, baik dalam negeri atau luar negeri. Setidaknya ada empat poin yang dapat dilakukan peemrintah Indonesia atau peemrintahan dimanapun.

"Pertama, menegenai inovasi, kalau berbicara inovasi berarti bagaimana meningkatkan kreatifitas, tentunya kreatifitas di pasar keuangan,"‎ kata Lagarde di Gedung Bank Indonesia, Rabu (2/5/2015).

Semakin banyak kreatifitas yang timbul di pasar keuangan, akan menimbulkan berbagai macam produk. Ini dapat menjadikan pilihan masyarakat dalam terjun ke pasar keuangan sebuah negara. Dalam hal ini, industri perbankan menjadi motor utama dalam meningkatkan kreatifitas tersebut.

Kedua, hal yang cukup penting yaitu adanya integrasi. Integrasi ini akan mempermudah mengawasi dan mengatur pasar keuangan sebuah negara. Tidak hanya itu, dengan pasar keuangan yang saling teritengrasi juga dapat memperkuat sistem keuangan negara itu sendiri.

Hal ketiga yang dibocorkan Lagarde untuk emmbangun pasar keuangan yang kuat adalah mebangun infrastruktur. Lagarde mengapresiasi Presiden Jokowi yang menyatakan komitmennya untuk mempercepat pembangunan ifrastruktur.

Namun yang tidak boleh dilupakan adalah membangun infrastrur‎ di pasar keuangan. Infrastruktur yang dimaksud adalah hal-hal yang berkaitan dengan tekhnologi.

Sedangkan kunci yang keempat yaitu inklusi. "Mengenai inclusi, berarti bagaimana kita meningkatkan pelayanan, memperkuat jaringan dan tetap berbasis teknologi, karena ini akan mempermudah dan mempercepat peningkatan literasi keuangan," paparnya.

Seperti diketahui, Lagarde berada di Indonesia selama dua hari ini sejak kemarin. Adapun kedatangan ke Indonesia untuk menghadiri undangan dari Bank Indonesia mengenai penyelenggaraan konferensi IMF-Bank Indonesia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta.

Turut hadir dalam confrensi tersebut diantaranya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Deputi Gubernur Bank Central India, Deputi Gubernur Bank of Japan Hirosi Nakaso dan beberapa tamu undangan lainnya. (Yas/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya