Liputan6.com, Indramayu - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) mengandalkan produksi gas untuk mengoptimalkan pendapatan saat harga minyak dunia mengalami penurunan.
Communication Manager PHE ONWJ‎ Dona M Priadi mengatakan, produksi minyak PHE ONWJ ditargetkan 37,3 ribu barel per hari (bph) menurun dibandingkan 2015 sekitar 40‎ ribu bph. Sedangkan produksi gas, perseroan membidik 163 juta kaki kubik per hari (mmscfd) turun dari tahun lalu 178 mmscfd.
Menurut Dona, penurunan terget tersebut merupakan dampak penurunan harga minyak dunia yang sempat menyentuh level di bawah US$ 30 per barel.
‎"Gas tidak bisa diproduksi terpisah, ada banyak sumur yang gas keluar karena minyak keluar," kata Dona ‎di Pusat Pengolahan Gas ONWJ, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (19/1/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Menurut Dona, produksi gas harus tetap dijaga karena saat harga minyak sedang mengalami penurunan, produksi gas menjadi andalan PHE ONWJ.
Menyikapi ambruknya harga minyak, perseroan memutuskan untuk melakukan efisiensi kegiatan yang sudah direncanakan, bukan mengurangi pekerja. Pasalnya, pekerja merupakan aset bagi cucu usaha PT Pertamina (Persero) tersebut.
"Kemarin harga minyak US$ 28 per barel. Jadi ada proyek jadi tidak komersil, tadinya disetujui dan tinggal dilaksanakan tapi sekarang kita tinjau kembali," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Advertisement