Penjualan Listrik Naik Tanda Ekonomi RI Membaik

Pertumbuhan penjualan listrik didorong konsumsi listrik industri skala menengah dan besar terutama di sektor hulu.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Mar 2016, 14:46 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2016, 14:46 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - P‎T PLN (Persero) menyatakan peningkatan penjualan listrik dari golongan industri menandai kondisi ekonomi Indonesia membaik.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, penjualan listrik pada Januari 2016 meningkat 7,5 persen dibanding periode yang sama 2015. Kondisi ini pun berlanjut yang naik 10,41 persen pada Februari 2016 dibanding periode sama pada 2015.

‎"Ini pencapaian 12 bulan lebih terakhir, tidak pernah tercapai. Alhamdulillah tumbuh dua digit," kata Benny, seperti yang dikutip di Jakarta, Kamis (17/3/2016).

Benny melanjutkan, pertumbuhan penjualan listrik tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan konsumsi listrik di Jawa dan Bali, khususnya konsumsi listrik industri skala menengah dan besar yang bergerak pada sektor hulu seperti industri kimia dan semen.

"Hal menggembirakan karena tumbuhnya ini perbaikan pertumbuhan di Jawa ,Bali, karena tumbuhnya industri skala menengah dan besar. Itu berarti industri hulu membaik terutama di industri semen dan kimia,"‎ tutur Benny.

 


Benny menuturkan,  peningkatan konsumsi listrik industri hulu tersebut ‎di dorong oleh aktifitas kegiatan produksi yang juga meningkat. Hal tersebut menandakan perekonomian Indonesia sudah mengalami perbaikan.

‎"Kimia hulu hilirnya banyak terkait industri kimia mulai pipa makanan minuman banyak sekali yang terkait dengan kimia ini. Karenanya pertambahan industri hulu ini menambah gairah industri menengah. Mempengaruhi pertumbuhan konsumsi lokal menunjukkan ekonomi Indonesia membaik," ujar Benny.

Secara umum penjualan listrik pada Februari 2016 sebesar 16,52 TeraWatt hour (TWh) atau tumbuh 10,41 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara total penjualan listrik sampai dengan Februari 2016 sebesar 34,09 TWh atau tumbuh sebesar 8,91persen.

Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh segmen tarif, yang tetap di dominasi oleh pertumbuhan di sektor bisnis yang mencapai 11,51 persen lebih tinggi dibanding Januari 2016 yang mencapai 10,4 persen. Sedangkan, total pertumbuhan sektor industri sampai dengan Februari 2016 mengalami lonjakan yang sangat signifikan dibanding Januari 2016, yaitu 5,27 persen lebih baik dari Januari 2016 yaitu sebesar 2,28 persen.

Dari sisi wilayah, pertumbuhan tertinggi pada Februari 2016 terjadi di Sulawesi dan Nusa Tenggara sebesar 13 persen.

"Namun, pengaruh terbesar yang menentukan angka pertumbuhan penjualan listrik se Indonesia bulan Februari 2016 adalah region se Jawa-Bali, karena penjualan se Jawa Bali memberi kontribusi 75 persenterhadap seluruh penjualan se Indonesia. Pertumbuhan penjualan listrik region se Jawa-Bali yaitu 10,6 persen," tutur Benny. (Pew/Ahm)
‎

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya