Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperbesar porsi subsidi untuk angkutan kereta perkotaan dari 65 persen menjadi 85 persen pada 2017. Hal ini bentuk perhatian Pemerintah kepada masyarakat pengguna kereta.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, porsi subsidi untuk kereta antar kota sebesar Rp 270 miliar dari subsidi untuk angkutan kereta Rp 2,1 triliun. Sedangkan subsidi kereta perkotaan sebesar Rp 1,8 triliun. Prasetyo menuturkan, porsi subsidi untuk kereta perkotaan tersebut meningkat.
"Kompoisisi (porsi subsidi) kita berikan untuk angkutan perkotaan besar. Untuk masyarakat penguna kereta tadinya 65 persen sekarang 85 persen," kata Prasetyo, di Jakarta, Sabtu (31/12/2016).
Baca Juga
Prasetyo mengungkapkan, peningkatan porsi subsidi untuk kereta perkotaan tersebut merupakan bentuk perhatian Pemerintah kepada masyarakat yang rutin menggunakan kereta. Mengingat kereta sebagai alat transportasi penunjang aktifitas sehari-hari.
"Perhatian untuk penumpang yang benar menggunakan kereta setiap hari, itu ada perubahan. Subsidi untuk angkutan antar kota dikurangi,tapi prioritas amanah diutamakan yang tiap hari menggunakan," tutur Prasetyo.
Prasetyo melanjutkan, alokasi subsidi untuk angkutan kereta terus meningkat. Ini ditunjukkan dari porsi subsidi Rp 1,8 triliun pada 2016 menjadi Rp 2,1 triliun pada 2017.
"Yang kita syukuri ada peningkatan semua. Pertama subsidi dimulai tahun 2000 kalau tidak salah sekitar Rp 31,5 miliar, sekarang subsidi 2017 mencapai Rp 2,1 triliun," papar Prasetyo
Kereta perkotaan yang mendapat subsidi antara lain kereta ekonomi jarak dekat Penataran jurusan Surabaya Gubeng-Malang-Blitar dengan tarif Rp 15 ribu.
Kemudian Prameks jurusan Yogyakarta-Solobalapan dengan tarif Rp 8 ribu dan Kereta Listrik realisasi jarak 1 sampai 25 KM dengan tarif Rp 3 ribu.
Advertisement