Produktivitas Petani Susut Tajam, Harga Cabai Rawit Meroket

Harga cabai rawit di pasaran saat ini berada di kisaran Rp 140 ribu per kg.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Jan 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2017, 08:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya harga cabai rawit di pasaran disebabkan oleh cuaca yang buruk. Harga cabai rawit di pasaran saat ini berada di kisaran Rp 140 ribu per kg.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, tingginya curah hujan membuat petani dihadapkan posisi sulit.

Petani menghadapi dilema. Jika petani memetik lebih awal dan segera tidak didistribusikan maka cabai akan busuk. Begitu pula jika cabai hanya dibiarkan maka juga akan rusak. Hal tersebut yang membuat harga cabai melonjak.

"Intinya sekarang itu kesimpulan yang kita ambil tidak lain karena cuaca," kata dia kepada Liputan6.com, seperti ditulis Rabu (18/1/2017).

Kondisi saat ini berbeda dengan musim penghujan sebelumnya. Musim hujan saat ini lebih panjang dan diperkirakan sampai Februari. "Kebetulan agak banyak (hujannya), sampai Februari diperkirakaan BMKG," ujar dia.

Cuaca yang buruk memebuat produktivitas petani menjadi turun. Sebagai contoh, bila petani biasanya menghasilkan 6 ton hingga 8 ton, sekarang hanya menghasilkan paling banyak 2 ton saja.

"Produktivitas turun hingga 60 persen. Selain itu yang mengganggu harga juga masalah transportasi, dan sebaran kita yang terlalu luas," ungkap dia.

Pantauan Liputan6.com awal pekan ini, harga cabai rawit merah menembus harga Rp 140 ribu per kg. Harga ini naik dari pekan lalu di sekitar Rp 120 ribu per kg.

Pedagang pasar Kebayoran Lama Jakarta, Sutamaji (40) mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah telah berangsur sejak sebulan. Penyebab kenaikan harga ialah musim penghujan. "Cabai rawit merah mahal, Rp 140 ribu per kg," kata dia.

Sutamaji menyebut, harga cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mencapai Rp 120 ribu per kg Tingginya harga modal untuk membeli cabai di pasar induk tersebut membuatnya harus mengurangi pasokan cabai. "Dikurangi, biasanya 30 kg sekarang 15 kg. Jatuhnya Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta," tandas dia. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya