Harga Emas Berkilau Usai Pelantikan Donald Trump

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga.

oleh Nurmayanti diperbarui 21 Jan 2017, 07:12 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2017, 07:12 WIB

Liputan6.com, London - Harga emas menguat di akhir pekan seiring pelemahan Dolar Amerika serikat (AS) dan turunnya imbal hasil Treasury usai Donald Trump dilantik sebagai presiden.

Melansir laman Reuters, Sabtu (21/1/2017), harga emas di pasar Spot naik 0,5 persen menjadi US$ 1.211,30 per ounce. Sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen pada posisi US$ 1.204,90 per ounce.

Dalam pidato pelantikannya yang populis dan berisi seruan nasionalis, Trump berjanji untuk mengutamakan Amerika dan melepaskan dari kesengsaraan ekonomi dan sosial. Ini mendorong kekhawatiran investor tentang kebijakan perdagangan proteksionis.

"Saya pikir beberapa tema masalah populis yang menyentuh telah mendukung harga emas," kata James Steel, Kepala Anaslis Logam HSBC Securities di New York.

Emas juga terdorong Dolar yang melemah. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, turun 0,4 persen setelah naik di awal sesi. Melemahnya dolar membuat logam lebih murah bagi pemegang lainnya mata uang.

Emas mengabaikan data perkiraan pekerjaan, perumahan dan pabrik yang memperkuat pandangan bahwa ekonomi AS cukup kuat untuk menjamin kenaikan tingkat suku bunga.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga."Emas telah turun kembali dari posisi signifikan sekitar US$ 1.220. Saya akan mengatakan dari sini risiko miring ke downside dalam jangka pendek, "kata Mitsubishi Butler.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya