China Patok Pertumbuhan Ekonomi 6,5 Persen

Ekonom menilai target pertumbuhan ekonomi China 6,5 persen realistis pada 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mar 2017, 07:45 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 07:45 WIB
Ekonomi China
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah China menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen pada 2017. Angka ini masih berada di target pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,5 persen-7 persen pada tahun lalu.

“China akan mendorong hasil lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi,” ujar Perdana Menteri China Li Keqiang, saat pembukaan pertemuan tahunan legislatif China, seperti dikutip dari laman Xinhua, Senin (6/3/2017).

Pertumbuhan ekonomi itu terendah dalam 25 tahun. Selain itu, target pertumbuhan ekonomi 6,5 persen tersebut lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 6,7 persen. Target pertumbuhan ekonomi itu sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat. Dengan ada target itu juga membantu untuk menstabilkan harapan pasar.

“Untuk mempertahankan pertumbuhan yang stabil adalah dengan memastikan pekerjaan dan meningkatkan kehidupan masyarakat,” ujar Li.

Pemerintah China menargetkan penciptaan lapangan kerja lebih dari 11 juta, atau naik 1 juta dari tahun 2016. “Mengingat fundamental ekonomi yang sehat, dan kapasitas untuk menciptakan lapangan kerja, target ini dapat dicapai dengan kerja keras,” ujar Li.

Jia Kang, penasihat politik dan ekonomi China Academy of New Supply-side Economic mengatakan, kalau China telah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang masuk akal. Pertumbuhan ekonomi China telah melambat selama enam tahun berturut-turut.

Pada tahun lalu, pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,7 persen. Angka ini melampaui sebagian besar ekonomi negara lain. Ada pun berdasarkan laporan pemerintahan China, ekonomi China telah menyumbang lebih dari 30 persen dari pertumbuhan global.

Ekonomi global yang melambat, dan tumbuhnya proteksionisme, Li menuturkan, China masih dapat mencatatkan kondisi ekonomi yang baik dan mempertahankan pembangunan ekonomi.

Li menambahkan, China memiliki fondasi yang kuat, sumber daya manusia yang besar didukung pasar dan sistem industri yang lengkap.

“China memiliki banyak teknologi yang inovatif dan pilihan kebijakan yang sesuai regulasi ekonomi makro,” ujar Li.

Pada 2017, China akan terus menerapkan kebijakan fiscal yang proaktif dan kebijakan moneter yang prudent untuk mempertahankan ekonomi.

Sedangkan rasio defisit terhadap produk domestik bruto (PDB) tetap tidak berubah dari tahun lalu. Defisit fiskal pemerintah ditetapkan sebesar 2,38 triliun yuan.

Pemerintah akan menerapkan berbagai instrument kebijakan moneter, menjaga stabilitas dasar dalam likuiditas, dan mempertahankan suku bunga pasar pada tingkat yang sesuai, serta meningkatkan mekanisme transmisi kebijakan moneter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya