Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan klarifikasi perihal permasalahan sistem informasi teknologi (IT) yang terjadi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ini terkait adanya masalah pada sistem online banking Bank Mandiri yang mempengaruhi saldo beberapa nasabah.
Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo mengaku telah meminta Bank Mandiri untuk terus memperbaiki dan mencegah tindakan hal serupa bisa terulang kembali.
Baca Juga
"OJK sebagai pengawas lembaga jasa keuangan sudah meminta Direksi IT Bank Mandiri, sejak adanya laporan masyarakat dan dari pemantauan OJK. Layanan sudah kembali normal dan bank sudah melaksanakan permintaan OJK terkait peningkatan keamanan sistem internet dan mobile banking-nya," kata Anto kepada wartawan, Senin (8/5/2017).
Advertisement
Anto mengapresiasi langkah Bank Mandiri, yang sejak Sabtu (6/5/2017), dalam pemantauan Departemen Perlindungan Konsumen OJK, telah melakukan klarifikasi terkait pengembalian kerugian nasabah.
Di sisi lain, OJK meminta masyarakat untuk waspada dengan modus social engineering yang mengaku pihak bank dengan atau tanpa imbalan hadiah agar konsumen menginfokan one time password (OTP) kepada pihak yang mengaku dari bank.
"Bank mana pun tidak akan pernah meminta informasi mengenai user-id dan atau password untuk kepentingan apapun. Jika ada yang memaksa dengan dalih apa pun, tolak permintaan tersebut dan segera laporkan kepada call center bank terkait," pungkas Anto.
Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk menyesuaikan sistem pada fasilitas online banking di Mandiri Online. Sebanyak 97 nasabah yang sebelumnya sempat terjadi perbedaan saldo karena kekeliruan sistem telah berhasil dikoreksi.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, Mandiri Online merupakan sistem online banking baru yang saat ini masih dalam tahap soft launching.
"Dalam monitoring, kami menemukan adanya sedikit penyesuaian yang perlu dilakukan terhadap sistem, dan penyesuaian itu telah selesai hari ini," kata Rohan.
Karena Mandiri Online memang masih soft launching, Rohan menginformasikan bahwa sebenarnya nasabah masih tetap dapat menggunakan layanan Mandiri Mobile, internet banking ataupun SMSÂ banking.
Layanan tersebut selama ini telah menjadi bagian hidup bagi 14 juta pemegang rekening Bank Mandiri untuk melakukan transaksi.
"Kami juga memiliki komitmen untuk menjaga keamanan transaksi nasabah. Dari pemeriksaan kami, ada 97 nasabah yang mendapat kekeliruan karena sistem. Kekeliruan itu telah kami koreksi kembali dan tuntas," ujar Rohan.‎ (Yas)
Â