Ada Harga Eceran Tertinggi Tak Ganggu Penjualan Minyak Goreng

Pengusaha prediksi penjualan minyak goreng naik 10 persen pada Ramadan.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Jun 2017, 11:33 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2017, 11:33 WIB
Ilustrasi minyak goreng
Ilustrasi minyak goreng

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk produk minyak goreng dalam kemasan tidak mengganggu penjualan minyak goreng dan keuntungan yang diterima produsen. Bahkan pada Ramadan ini penjualan minyak goreng diprediksi naik 10 persen.

Komisaris PT Wilmar Indonesia MP Tumanggor mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sebesar Rp 11 ribu per liter yang ditetapkan oleh Kemendag telah diperhitungkan yang bukan saja untuk kepentingan konsumen, tetap juga produsen. Oleh sebab itu pihaknya mengikuti aturan tersebut.

"Sepanjang masih untung kami ikuti. Kami juga tidak terlalu ngotot, itu diutamakan yang packaging," ujar dia di Jakarta, Kamis (1/6/2017).

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga masih memberikan ruang kepada produsen untuk menjual produk minyak goreng premium yang harganya ditentukan oleh produsen.‎ "Kalau misalnya yang bermerek kan terserah, mau jual Rp 14 ribu terserah. Artinya hitung-hitungannya masih ada ," kata dia.

Selain itu pada Ramadan dan Lebaran tahun ini Tumanggor memperkirakan ada kenaikan penjualan minyak goreng sebesar 10 persen. Kenaikan tersebut terjadi karena tingginya permintaan minyak goreng untuk keperluan rumah tangga.

"Produk kami minyak goreng dan tepung, permintaan naiknya 10 persen," lanjut dia.

Semantara itu, untuk mendukung program pemerintah menyediakan bahan kebutuhan pokok murah bagi masyarakat, Wilmar akan ikut dalam operasi pasar yang diinisiasi oleh Kemendag. Operasi pasar yang ikuti oleh Wilmar berada di 20 lokasi yang nantinya ditentukan oleh Kemendag.

"Dalam ramadhan kami akan buka di 20 lokasi. Ini atas permintaan dari Kemendag. Kita akan beroperasi di 20 lokasi pasar murah. Kami gelontorkan minyak, gula, beras, kemudian sirup, tepung, sabun dalam bentuk satu paket," jelas Tumanggor.

Untuk satu paket bahan pokok ini dijual dengan harga sekitar Rp 100 ribu. Untuk satu lokasi, Wilmar akan menyiapkan 1.000 paket yang bisa dibeli oleh masyarakat.

"Ada 1.000 paket per lokasi, jadi bisa sampai 20 ribu paket selama Ramadan. Harga satu paket Rp 100 ribu," ungkap dia.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menetapkan HET gula pasir pada harga Rp 12.500 per kg, daging beku Rp 80.000 per kg dan minyak goreng curah kemasan pada Rp 12.000 per liter.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan harga ini akan dipertahankan hingga akhir tahun ini. Dia menambahkan pihaknya hanya akan memprioritaskan tiga komoditas tersebut untuk diatur HET-nya pada tahun ini.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya