Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan Kementerian Pertanian (Kementan) akan belajar dari Vietnam untuk meningkatkan produksi kopi di dalam negeri. Upaya ini dilakukan untuk menggapai mimpi menjadi produsen kopi nomor 2 di dunia, mengalahkan Kolombia.
"Kita sekarang berada pada urutan ke-4, setelah Brasil, Kolombia, dan Vietnam. Mimpi kita bisa menjadi nomor 2," ujar Amran saat Rapat Kerja RAPBN-P 2017 dengan Komisi IV di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Baca Juga
Ia mengatakan, Kementan fokus penggunaan anggaran negara untuk penyaluran benih, bibit untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai produsen rempah-rempah sejagad.
"Kita sudah minta Kepala Dinas se-Indonesia untuk mengajukan proposal berdasarkan keunggulan komparatif di masing-masing daerah, termasuk untuk kopi," dia menjelaskan.
Saat ini produksi kopi di dalam negeri mencapai 0,6 ton per hektare (ha) per tahun. Target Indonesia, produksi ini meningkat 1 ton per ha per tahun. "Kita bisa jadi ke-2 di dunia kalau bisa meningkatkan produksi 1 ton per tahun karena luasan lahan pertanian cukup 1,2 juta ha," jelas dia.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas tersebut, Indonesia akan berguru pada Vietnam. "Saya baru kunjungan ke Kolombia, sudah bertemu dengan Menteri Pertanian Vietnam, mereka berjanji untuk menerima delegasi kita untuk belajar karena produksi mereka 2,5 ton per ha," paparnya.
Selain kopi, Amran juga menargetkan akan mendorong produksi rempah-rempah lain, seperti lada, cengkih, dan kakao. "Lada itu permintaannya luar biasa. Sedangkan kakao, industrinya sudah cukup di dalam negeri, tapi bahan baku kurang. Ini akan kita dorong mengembangkan di daerah sentra," pungkasnya.
Advertisement
Tonton video menarik berikut ini: