Berkat Donald Trump, Karyawan di AS Ketiban Rezeki Nomplok

Pemotongan pajak di AS membuat banyak perusahaan Amerika membagi-bagikan bonus pada pegawai mereka.

oleh Irma Garnesia diperbarui 25 Des 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 25 Des 2017, 16:30 WIB
Jadi Sinterklas, Donald Trump dan Istri Sibuk Dengarkan Permintaan Anak-Anak
Presiden AS Donald Trump tersenyum saat berbicara di telepon pada malam natal di Palm Beach, AS (24/12). Donald Trump dan istrinya sibuk berbicara di telepon dengan anak-anak saat mengiktui NORAD Tracks Santa. (AFP Photo/Nicholas Kamm)

Liputan6.com, New York - Tepat sebelum natal tahun lalu, Presiden terpilih Donald Trump menutup libur akhir tahun dengan menyelamatkan hampir 1.000 pekerja pabrik dari kemungkinan dipindahkan ke Meksiko.

Kali ini, seminggu sebelum Natal, rencana pemotongan pajak Donald Trump disetujui Senat Amerika Serikat yang membuat banyak perusahaan Amerika membagi-bagikan bonus pada pegawai mereka.

Trump tahu bahwa dia tidak dipilih karena pengalaman diplomatik internasionalnya. Dia terpilih untuk memperbaiki perekonomian bagi seluruh orang Amerika, seperti yang ditulis di laman Nypost (23/12/2017).

Sebagian besar ekonom yang memiliki pengetahuan di bidang politik tidak dapat memahami bagaimana pajak perusahaan yang lebih rendah dapat menguntungkan pekerja, tapi begitulah kenyataannya.

Seperti yang kebanyakan diketahui, hanya sedikit pertumbuhan gaji selama 10 hingga 15 tahun terakhir, bahkan stagnan selama pemerintahan Obama. Karenanya perusahaan tidak menyia-nyiakan waktu untuk memberikan kenaikan gaji dan bonus khusus ketika Rancangan Undang-undang tersebut diloloskan DPR dan Senat.

Perusahaan seperti AT & T, Boeing, Comcast, Fifth Third Bancorp, Wells Fargo, dan lain-lain telah memberikan bonus dan kenaikan gaji bagi karyawannya.

Contohnya bank regional Fifth Third yang menaikkan upah minimum sebesar US$ 15 atau Rp 203 ribu untuk semua karyawan dan memberikan bonus khusus sebesar US$ 1.000 atau Rp 13,5 juta kepada lebih dari 13.500 karyawan. Fifth Third mengatakan ini merupakan hadiah Natal, dan ini khusus karena pemotongan pajak.

Selanjutnya

AT & T juga melakukan hal serupa, mereka memberi 200.000 karyawan bonus US$ 1.000 dan menginvestasikan tambahan US$ 1 miliar untuk belanja modal.

"Reformasi pajak ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang baik," kata Chief Executive AT & T Randall Stephenson.

Boeing Co, Perusahaan multinasional yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, juga menjanjikan sebesar US$ 300 juta atau RP 4 triliun pada hari Rabu untuk training karyawan, memperbaiki infrastruktur kantor, dan kegiatan sosial, serta membayar pajak itu sendri.

Sementara Comcast berjanji memberikan bonus US$ 1.000 kepada 100 ribu karyawan non-eksekutif. Perusahaan ini mengatakan hal tersebut atas dasar reformasi pajak dan perubahan regulasi.

Tidak menjadi soal bagaimana pendapat kebanyakan orang mengenai Trump, ia melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Kali ini, dia menaikkan upah dan memotong pajak 82 persen orang Amerika.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang diukur oleh PDB telah meningkat, menggandakan 1,6 persen kenaikan yang pernah dicapai Obama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya