Menghadap Laut, Menteri Susi Imbau Kurangi Penggunaan Plastik

Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama organisasi Pandu Laut Nusantara melakukan kegiatan bersih pantai dan laut.

oleh Bawono Yadika diperbarui 21 Agu 2018, 21:37 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 21:37 WIB
(Foto: Dok Kementerian Kelautan dan Perikanan)
Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama organisasi Pandu Laut Nusantara melakukan kegiatan bersih pantai dan laut (Foto: Dok Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama organisasi Pandu Laut Nusantara melakukan kegiatan bersih pantai dan laut dengan mengajak masyarakat untuk “Menghadap Laut".

Gerakan menghadap laut ini merupakan kepedulian terbesar terhadap laut karena melibatkan hingga 20.000 orang secara sukarela untuk membersihkan laut dan pesisir pantai, dan dilakukan di lebih dari 73 lokasi.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada negara, mengingat Republik Indonesia baru saja merayakan HUT ke-73 tahun kemerdekaannya.

"Menghadap laut ini, bukan hanya di 73 titik saja, tapi juga banyak di titik lainnya. Saya sebagai Pembina daripada Pandu Laut Nusantara mengucapkan apresiasi dan terimakasih sebesarnya kepada partisipan dan semua organisasi yang mencintai dan merawat laut," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam gelaran konferensi pers di Jakarta pada Selasa (21/8/2018). 

Susi memandu kegiatan Menghadap Laut dari Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Sulawesi Utara. Menggandeng publik figur Ridho Hafiedz alias Ridho Slank, Ony Serojawati, Bustar Maitar, dan Aprika Rani, kegiatan bersih-bersih pantai di Bitung sukses menjaring antusias warga.

Tak hanya di pinggir pantai, kegiatan bersih-bersih juga dilakukan di bawah permukaan laut oleh tim penyelam.

"Kedatangan saya hari ini, saya ingin membaur bersama masyarakat Bitung memulai sebuah kultur budaya baru, bersih itu sehat, bersih itu indah, bersih itu nyaman, bersih itu menyenangkan. Dan laut sebagai masa depan bangsa, harus kita cintai. Yang kedua, harus kita jaga. Yang ketiga, harus kita rawat," ungkap Menteri Susi di Bitung pada Minggu 19 Agustus 2018.

Susi menilai, kebiasaan masyarakat yang memandang bahwa membuang sampah ke laut, aliran sungai, maupun drainase, biasanya tidak akan kembali lagi ke pantai, itu merupakan kekeliruan.

Menurut dia, pembuangan sampah ke laut, pasti akan kembali lagi ke pantai atau tertinggal di dasar laut.

"Laut tidak pernah suka menyimpan sampah, biasanya akan kembali lagi ke pantai. Selain ke pantai juga ada yang tertinggal di dasar laut dan itu yang membuat kotor laut kita. Banyak ikan mati, banyak racun," kata dia.  

Susi mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia, agar membuat Perda (peraturan daerah) terkait penggunaan sampah plastik.

Beberapa wilayah yakni Banjarmasin dan Balikpapan sudah mengeluarkan perda terkait penggunaan kantong plastik. 

"Leadership dari kepala daerah sangat penting mudah-mudahan tidak ada lagi got yang bau, aliran sungai yang bau, hitam coklat. Mudah-mudahan bisa bersih nantinya," ujar dalam konferensi pers di Jakarta.

Dari kegiatan tersebut berhasil dikumpulkan sekitar 1.143,7 kg sampah dengan rincian 45,2 kg sampah karet; 138,58 kg sampah plastik; 144,17 kg tali jaring/tambang; dan 815,75 kg sampah campuran.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Gerakan Bersih Pantai dan Laut

(Foto: Dok Kementerian Kelautan dan Perikanan)
Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama organisasi Pandu Laut Nusantara melakukan kegiatan bersih pantai dan laut (Foto: Dok Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Di DKI Jakarta, Gerakan Bersih Pantai dan Laut serta Aksi Menghadap Laut juga dilakukan di Ancol Timur pada Minggu 19 Agustus 2018 pukul 13.00 WIB.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 650 peserta yang berasal dari komunitas pencinta lingkungan seperti Pandu Laut Nusantara, Diet Kantong Plastik, Dynaplast, Diver Clean Action, Putri Selam Indonesia, Jakarta Paddle Club, BCU, dan Pramuka Saka Bahari Jakarta, serta TNI AL dan perwakilan KKP dari Ditjen PRL.

Kemudian Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM); Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP), dan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).

Dalam waktu 2 jam, peserta berhasil membersihkan sepanjang kurang lebih 1 km pantai dan mengumpulkan 2,86 ton sampah. Umumnya sampah yang dikumpulkan berasal dari arus laut seperti bekas tali jangkar, baju lapuk, plastik kemasan dan sedotan, kaleng/beling, sampah lainnya. 

Di saat bersamaan, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga diselenggarakan kegiatan bersih laut dan pantai. Kegiatan bersih laut dilakukan di Pantai Kelapa Lima depan Hotel Aston Kupang oleh 42 penyelam, gabungan berbagai Instansi dan Club Diving sekota Kupang yakni Polairud Polda NTT, Lantamal VII, Kupang Dive Community, BKKPN Kupang, PSDKP Kupang, WWF, Cendana Dive Club, Tunus Dive Club, DKP NTT, serta Ibu Persit.

Dari kegiatan ini berhasil dikumpulkan 43 kg sampah.  Adapun kegiatan bersih pantai dilakukan di Pantai Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Mengusung tema 

"Dari NTT Katong Jaga, Katong Cinta, Katong Peduli Laut bersih untuk Indonesia", kegiatan bersih pantai ini diikuti oleh masyarakat pesisir dan peserta dari berbagai instansi seperti TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri, Telkom, Taman Laut, Poliani, Politeknik, OJK, SUPM, PSDKP, UKAW, BNI, HNSI, dan SKIPM Kupang.

Dari kegiatan tersebut berhasil dikumpulkan 2,36 ton sampah yang kemudian diangkut dengan truk sampah Dinas Kebersihan Kota Kupang. 

Sementara itu, pelaksanaan kegiatan Menghadap Laut di Bali dilaksanakan di Pantai Mertasari Sanur, Denpasar dengan dipandu oleh artis Titi DJ. Kegiatan tersebut diikuti seluruh UPT KKP di Denpasar, TNI AL, Polair, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Denpasar, Sekolah Tinggi Pariwisata, Fakultas Perikanan Udayana, dan masyarakat umum.

Dari kegiatan bersih-bersih pantai ini berhasil dikumpulkan 1.122,39 kg sampah. Pada kegiatan ini juga dilakukan pelepasanliaran tukik ke laut.  Kegiatan serupa juga dilakukan di PPN Brondong, Lamongan; Pantai Ria Kenjeran, Surabaya; Kantor BP3 Banyuwangi; dan Pengambengan, Jembrana, Bali. Tak ketinggalan, dari Utara Pulau Sumatera, aksi serupa digelar di Banda Aceh, tepatnya di Pantai Uleleu dan Pulau Aceh .

Kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai instansi seperti LSM Jaringan Kuala; Sahabat Laut; WWF Aceh; ODC; FKP; POSSI; Panglima Laut; PSDKP Aceh; BKIPM Aceh; dan SUPM Ladong.

Selain bersih-bersih pantai juga dilakukan bersih-bersih di bawah permukaan laut dengan menerjunkan Kapal Ladong 4 milik SUPM Ladong dan tim selam, Sea Reader milik Pangkalan PSDKP Lampulo dan tim selam, serta Speed boat milik POSSI dan tim selam.

Seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan upaya mewujudkan Indonesia Bebas Sampah yang merupakan implementasi Inpres No 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan Program Gerakan Indonesia Bersih.

Diharapkan pada 2025 mendatang, Indonesia dapat mengurangi 70 persen sampah yang masuk ke lautan karena laut kita, masa depan bangsa.

"Biasakanlah memakai tumblr. Anak sekolah juga biasanya memakai botol minum yang tidak sekali pakai. Sedotan juga dikurangi pemakaiannya karena ujung-ujungnya di buang ke laut lagi sampahnya," tambah Susi. 

Dalam kesempatan tersebut, Susi, di pelabuhan perikanan tepatnya tempat pelelangan ikan Kota Bitung juga membagikan 125 google untuk anak-anak, benih ikan, serta melakukan pelepasliaran penyu. “Sekali lagi terimakasih, semoga ini bisa menjadi satu budaya baru, yakni budaya mencintai kebersihan dan lingkungan,” kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya