Pertemuan IMF-World Bank di Bali Dongkrak Ekonomi RI 0,5 Persen

Animo warga dunia pada IMF-World Bank sangat luar biasa, terhitung dari jumlah peserta yang melebihi target BI.

oleh Bawono Yadika diperbarui 30 Sep 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Unit Kerja Bank Indonesia untuk Pertemuan IMF-World Bank, Peter Jacobs mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI berpotensi meningkat sebesar 0,5 persen yang didorong oleh pertemuan IMF-World Bank di Bali pada pekan depan.

"Kapasitas kamar di Bali ada 26 ribu. Itu sangat dongkrak perekonomian Bali sekali. Selain itu, menurut Bappenas jika 19.800 orang datang ke Bali saja ini pertumbuhan ekonomi naik 0,5 persen. Mungkin jika di-rupiahkan sekitar Rp 5,7 triliun, tapi harus saya hitung kembali," tuturnya di Sarinah Thamrin, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Peter menjelaskan, animo masyarakat pada IMF-World Bank sangat luar biasa, terhitung dari jumlah peserta yang melebihi target BI. "Dulu kita targetnya 13 ribu delegasi, sekarang sudah 20 ribu pendaftar," ujarnya.

Peter melanjutkan, kini pihaknya menargetkan persiapan IMF dapat rampung pada hari ini. "Persiapan IMF kita sudah 97 persen, sisanya tinggal touch up aja, finalisasi. Hari ini ditargetkan bisa 100 persen karena besok saya juga harus sudah di Bali," jelas dia.

Beralih ke korban gempa Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, ia mengaku BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberi keringanan regulasi bagi UMKM di Donggala dan Palu melalui industri perbankan.

"Memang peraturan BI dan OJK akan ada perlakuan khusus bagi korban bencana jadi diberikan keringanan untuk mereka. Pemerintah juga tentunya akan memberikan anggaran tanggap bencana yang dananya akan didispose ke mereka. Sekarang kami masih mengumpulkan data korban sebanyak mungkin," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bandara Ngurah Rai Siap 100 Persen Sambut Pertemuan IMF-World Bank 2018

Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: Dok PT Angkasa Pura I)
Bandara I Gusti Ngurah Rai (Foto: Dok PT Angkasa Pura I)

PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan seluruh persiapan dan fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali telah siap dalam menyambut pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018, Oktober mendatang.

General Manager Bandara I Gustu Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengatakan, untuk menyambut para tamu ajang pertemuan tersebut, pihaknya melakukan lima pengerjaan pengembangan fasilitas di bandara tersebut. Pengerjaan ini sudah dimulai sejak awal tahun.

"Sampai hari ini sudah selesai untuk fasilitas yang digunakan," ujar dia di Denpasar, Bali, Senin (24/9/2019). 

Lima pengerjaan yang dilakukan antara lain desain dan pembangunan apron barat seluas 8 hektar (ha) dengan 6 parking stand. Kemudian, pembangunan apron timur dan pemindahan sewagetreatment plant, pembangunan gedung VVIP, Base Ops TNI dan penggantian line maintenance airlines.

Selanjutnya, pembangunan counter check in penumpang di terminal kedatangan serta pembangunan gedung parkir mobil bertingkat sehingga total kapasitas parkir menjadi 3.463 unit kendaraan.

"Namun ada prosedur yang harus dilalui untuk penggunaannya, termasuk verifikasi dan rangkaian upacara. Itu harus dilakukan. Besok sudah bisa dipakai. Tapi semua untuk target IMF-World Bank sudah bisa," kata dia.

Dengan berbagai pembangunan ini dan penataan di sejumlah lokasi, lanjut dia, kapasitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai semakin meningkat. Seperti, jam operasi bandara dari 19 jam menjadi 24 jam, jumlah counter check in internasional bertambah dari 96 unit menjadi 126 unit, apron utara dengan 47 parking stand dari 37 parking stand dan apron selatan dari 53 parking standmenjadi 63 parking stand.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya