Liputan6.com, Tokyo - Vietnam menjadi persaing terberat Indonesia dalam menarik investor asal Jepang. Salah satu kelebihan Vietnam di mata investor asal Negeri Sakura tersebut yaitu soal tenaga kerja.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, Puji Atmoko mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan Japan Bank for International Corporation (JBIC), Indonesia selalu bersaing dengan Vietnam soal negara tujuan investasi perusahaan Jepang di luar negaranya. Indonesia dan Vietnam berada di posisi 3 dan 4 dalam survei tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Yang jangka panjang, Indonesia itu di nomor 3, sempat turun dari sebelumnya tiga jadi empat. Kalah bersaing dari Vietnam. Saingan terberat kita di ASEAN itu Vietnam, sama Thailand," ujar dia di Tokyo, Jepang, Kamis (31/1/2019).
Menurut Puji, masalah infrastruktur, sebenarnya Indonesia lebih baik ketimbang Vietnam. Namun demikian, untuk masalah Sumber Daya Manusia (SDM), Vietnam dianggap lebih unggul.
"Infrastruktur kita masih jauh lebih baik, cuma kualitas SDM lebih unggul dari pada kita. (Dalam survei) Vietnam nilainya sama dengan Indonesia, tapi kualitas SDM-nya lebih unggul," kata dia.
Selain soal kualitas, upah pekerja Vietnam juga dianggap lebih stabil dan rendah ketimbang Indonesia. Hal ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi para investor Jepang.
‎"Orang Vietnam dibayar tidak tinggi. Tapi kualitasnya lebih tinggi. Upah masih murah. Upah memang masalah sensitif," ungkap dia‎.
Kemudian, lanjut Puji, ada juga faktor lain yang membuat investor Jepang mau menanamkan modalnya di Vietnam. Contohnya soal regulasi dan lahan.
"Di Vietnam, (investor) di UMKM bisa masuk, tidak ada unsur protektif. Tanah juga itu bisa mudah dibebaskan," tandas dia.
Â
Ada Pilpres, Investor Jepang Tetap Tanam Duit di Indonesia
Investor asal Jepang diyakini masih optimistis untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Meski di 2019 ini merupakan tahun politik dengan digelarnya Pemilihan Presiden (Pilpres).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, Puji Atmoko mengatakan, tahun politik tidak akan berdampak pada kepercayaan investor asal Jepang terhadap ekonomi Indonesia. Sebab, perusahaan lembaga pembiayaan asal Jepang telah lama menanamkan modalnya di Indonesia.
Baca Juga
"Kayanya enggak pengaruh (Pilpres). Jepang ini kalau lihat organ sudah lengkap, kalau mau masuk (ke suatu negara) tidak masuk sendiri. Di Indonesia organnya sudah ada. Ada JBIC, JICA, Jetro.‎ Artinya dia sudah tahu persis tentang Indonesia. Mereka investasi itu dia senang kalau sudah punya teman (investor Jepang lain)," ujar di Tokyo, Jepang, Kamis (31/1/2019).
Menurut dia, investor Jepang melihat Indonesia telah matang dalam menghadapi Pilpres. Sehingga tidak ada kekhawatiran yang berlebihan dari para investor tersebut.
"Jepang sudah matang di Indonesia. Ada beberapa orang melihat Indonesia siapa pun yang memimpin, tidak akan berpengaruh. Itu karena sudah matang," ungkap dia.
Selain itu, lanjut Puji, berdasarkan pengalaman sebelumnya, penyelenggaraan Pilpres justru menjadi motor pendorong bagi perekonomian Indonesia. Sebab, konsumsi masyarakat meningkat pada periode tersebut.
"Kegiatan pemilu mengenderit aktivitas ekonomi. Bukan menjadi sesuatu tidak positif. Tapi makin positif," tandas dia.
Advertisement