Bos Bank BTPN Beberkan Strategi Bisnis Usai Merger

BTPN akan terus mengembangkan segmen pasar yang belum disentuh korporasi menengah dan segmen komersial, dan mecakup bisnis ritel.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 17:00 WIB
Layanan Digital Bank
Nasabah mengamati layanan digital Banking BTPN bernama Jenius di Jakarta, Jumat (26/1). Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, perbankan semakin gencar mengembangkan layanan berbasis digital. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) resmi beroperasi sebagai bank baru, hasil penggabungan usaha (merger) antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).

Direktur Utama Bank BTPN, Ongki Wanadjati Dana, mengatakan pasca merger Bank BTPN akan memiliki bisnis yang lebih lengkap dan dapat melayani nasabah yang lebih luas dari mass markets sampai korporasi.

"Bank hasil merger merupakan perpaduan yang ideal antara BTPN yang fokus pada mass market dan UMKM dan SMBCI yang fokus pada korporasi. Kedua bank memiliki segmen dan model bisnis berbeda tapi saling melengkapi," kata dia, di Menara BTPN, Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Menurut dia, Bank BTPN hasil merger akan fokus mengembangkan bisnis utama BTPN dan SMBCI sebelumnya. BTPN akan mengembangkan bisnis pensiunan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta terus mendorong perbankan digital lewat BTPN WOW! dan Jenius. Sekaligus menggarap bisnis korporasi SMBCI.

"Dengan modal yang lebih besar bisnis korporasi BTPN akan memiliki kemampuan pembiayaan yang lebih besar. BTPN bisa melakukan penjualan silang dan usaha kecil menengah untuk kebutuhan nasabah korporasi," urai dia.

"Kita akan terus kembangkan Jenius dan akan tambahkan fitur-fiturnya jadi terobosan baru ya tambah bisnis baru, pinjaman, gimana Jenius," imbuhnya.

Selain itu, BTPN akan terus mengembangkan segmen pasar yang belum disentuh korporasi menengah dan segmen komersial, dan mecakup bisnis ritel.

"Memiliki skala bisnis yang lebih besar, BTPN menjadi salah satu dari 10 bank yang memiliki aset besar di indo. Bank BTPN memiliki kemampuan dan peluang memberikan pembiayaan pada industri yang lebih luas, pelayanan lebih baik dan kontribusi pada perekonomian nasional," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Usai Merger, Ini Susunan Komisaris dan Direksi BTPN

BTPN.
BTPN.

Proses merger PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) telah rampung. Pasca merger, bank baru ini bernama Bank BTPN.

Direktur utama Bank BTPN, Ongky Wanadjati Dana mengatakan, setelah merger ada perubahan pada susunan direksi perusahaan.

"Memang susunan direksinya pada RUPS kemarin. Mungkin karena penggabungan ini jadi direksi gabungan ada dari SMBC ada dari BTPN dan memang yang tim dulu tidak semua ikut ke sana," kata dia, saat ditemui, di Menara BTPN, Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Selain itu, kata Ongki, perubahan dalam jajaran direksi perusahaan juga dimaksudkan untuk proses regenerasi.

"Karena tim yang dulu sudah 10 tahun bangun bank ini. Saya rasa wajar 10 tahun waktu lama bank ini sudah waktunya lakukan regenerasi," ungkapnya.

Sementara untuk karyawan, Ongki menegaskan pasca merger BTPN-SMBCI, tidak ada pengurangan jumlah karyawan. "Tidak kurangi jumlah karyawan, karena tidak ada tumpang tindih dengan bisnis korporasi dan ritel. Kita tidak perlu kurangi karyawan meski merger," tegas dia.

"Buat karyawan kita malah ini kesempatan buat tumbuh karena ada korporasi dan ritel. Cabang juga lebih aktif bisa melayani korporasi," imbuhnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya