Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II (Persero) pada tahun ini akan memberangkatkan jamaah haji dari lima bandara yang dikelolanya. Lima bandara tersebut sampai saat ini dinyatakan siap dan memiliki fasilitas mumpuni.
Adapun lima bandara tersebut adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Kualanamu (Deli Serdang), Minangkabau (Padang), dan Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Presiden Director AP II Muhammad Awaluddin mencontohkan salah satu fasilitas yang disiapkan seperti di Bandara Soekarno-Hatta, dimana terdapat lounge khusus yang dibangun AP II di Terminal 2D berkapasitas 1.500 orang.
Advertisement
Baca Juga
"Komitmen kami adalah layanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa bandara termasuk jemaah haji yang berangkat dari Soekarno-Hatta. Kami berharap lounge terbaru ini dapat turut mengantarkan jemaah haji untuk beribadah dengan khusyuk nantinya di Tanah Suci, mempersiapkan diri sebelum keberangkatan," jelas Awaluddin, Senin (8/7/2019).
Awaluddin menambahkan, lounge ini dilengkapi fasilitas toilet, musala, 15 loket Imigrasi/ pre clearence system khusus di Terminal 2D untuk percepatan layanan keimigrasian Arab Saudi.
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Layanan Lebih Cepat
Adanya layanan keimigrasian di fasilitas khusus ini membuat jemaah haji dapat merasakan layanan fast track perihal keimigrasian.
Pada tahun ini, bandara Soekarno-Hatta akan melayani 631 kloter, Bandara Sultan Iskandar Muda terdapat 12 kloter, lalu Kualanamu sebanyak 22 kloter, Minangkabau sebanyak 18 kloter, dan Sultan Mahmud Badaruddin II sebanyak 19 kloter.
"Di masing-masing bandara tersebut, Angkasa Pura II menyiapkan petugas khusus agar penerbangan haji dapat berlangsung lancar tanpa kendala. Fasilitas di seluruh bandara itu juga siap melayani penerbangan haji dari pesawat berbadan lebar yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Saudi Airlines," ujar Muhammad Awaluddin.
Advertisement
70 Ribu Jemaah Haji Nikmati Fasilitas Fast Track Tahun Ini
Lima kloter jemaah haji Indonesia dari dua embarkasi, mendapatkan fasilitas fast track atau jalur cepat keimigrasian pada saat kedatangan di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Minggu, 7 Juli 2019.Â
Dengan layanan fast track ini, jemaah dapat menghemat waktu setibanya di bandara tujuan sekitar setengah jam sampai 1,5 jam. Sebab, proses pre departure clearence atau pemeriksaan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor, sudah dilakukan sejak di bandara asal jemaah.
"Jumlah jemaahnya (yang menerima layanan fast track) 70 ribuan. Kalau dari total jemaah yang kita punya ya cukup banyak ya, 30 sampai 33 persen jemaah kita berangkat dengan fasilitas fast track," kata Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat saat ditemui Tim MCH di Bandara Madinah.
Tahun ini, hanya ada dua embarkasi yang menerima layanan fast track. Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), yang jemaahnya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Jemaah dari embarkasi ini berasal tiga provinsi, yakni Lampung, Jakarta dan Jawa Barat.
Fasilitas fast track baru terlayani di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. Pihak imigrasi Arab Saudi membuka konter di Bandara Soetta, dan melakukan pengecekan visa sebelum jemaah naik pesawat. Dengan demikian, semua proses keimigrasian sudah selesai sejak masih di Bandara Soetta.
Setibanya di Bandara Madinah, lanjut Arsyad, pergerakan jemaah juga relatif lebih cepat. Sejak turun pesawat, jemaah sudah diarahkan ke terminal khusus, Mekah Route, terminal yang didedikasikan untuk jemaah fast track.
"Sangat membantu jemaah, jemaah tidak ngantri-ngantri, dan yang penting juga jemaah sudah dipastikan clear semenjak dri Tanah Air," ungkapnya.