Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2019 mengalami kenaikan. Selama sebulan, wisman yang melancong ke Indonesia sebanyak 1,48 juta kunjungan, atau naik sebesar 2,04 persen dibandingkan Juni yang tercatat hanya 1,45 juta orang.
"Jumlah kunjungan wisman pada Juli 2019 mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantornya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Suharianto mengatakan, meski alami kenaikan secara bulanan, namun jika dibandingkan dengan kunjungan wisman pada periode yang sama tahun lalu angka ini mengalami penurunan. Di mana, jumlah wisman pada Juli 2018 mencapai 1,55 juta kunjungan atau turun 4,10 persen.
Advertisement
Baca Juga
Adapun kenaikan jumlah wisman yang berkunjung pada Juni 2019 ini masuk melalui pintu udara sebanyak 977,42 ribu kunjungan, laut sebanyak 316,72 ribu kunjungan dan darat sebanyak 189,65 ribu kunjungan.
Sementara itu, secara kumulatif, Januari-Juli 2019, jumlah kunjungan wisman mengalami kenaikan mencapai 9,31 juta kunjungan. Jumlah ini naik sebesar 2,63 persen jika dibandingkan kunjungan wisman periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 9,07 juta kunjungan.
"Jumlah wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui jalur udara mencapai 5,50 juta kunjungan, jalur laut 2,43 juta kunjungan dan jalur darat sebesar 1,38 juta kunjungan," pungkasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada Bandara Baru, Jokowi Ingin Kunjungan Wisman ke Yogyakarta Naik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis, 29 Agustus 2019, meninjau perkembangan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) atau Bandara Baru Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pada kesempatan tersebut, Jokowi coba mengunjungi fasilitas terminal penumpang di lantai tiga bandara yang utamanya diperuntukkan bagi penerbangan internasional.
Dia pun melontarkan apresiasi terhadap terminal yang memiliki luas 219 ribu meter persegi dan dapat melayani hingga 20 juta penumpang tiap tahunnya setelah nantinya beroperasi penuh.
"Ini betul-betul sebuah bandara yang sangat besar. Terminalnya (seluas) 219 ribu meter persegi yang bisa menampung 20 juta penumpang per tahun," ujar dia di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (29/8/2019).
Sebelum Bandara Baru Yogyakarta dibangun, pengguna layanan transportasi udara dari dan menuju Yogyakarta biasa melalui Bandara Adisutjipto di Kabupaten Sleman. Padahal, lapangan udara yang juga melayani penerbangan internasional tersebut diketahui hanya mampu melayani penumpang hingga 1,8 juta tiap tahunnya.
Jokowi berharap agar tambahan bandara baru dengan kapasitas terminal yang naik berkali lipat tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menarik minat kunjungan ke DIY, sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia, khususnya ke Kota Budaya tersebut.
"Tambahan slot yang besar itu akan kita berikan kepada penerbangan-penerbangan luar negeri sehingga semakin banyak turis yang datang ke Indonesia, khususnya ke Yogyakarta dan sekitarnya," kata dia.
Â
Advertisement
Terhubung Berbagai Moda Transportasi
Bandara baru Yogyakarta dan terminalnya tersebut nantinya juga akan terhubung dengan sejumlah moda transportasi yang akan semakin memudahkan para pengguna layanan. Terminal yang ditinjau Jokowi kali ini juga ditargetkan untuk dapat diselesaikan dan beroperasi pada akhir Desember tahun 2019 ini.
"Ini nanti akan diselesaikan Desember. Kemudian plus nanti dihubungkan dengan kereta, selesai Maret (tahun depan)," pungkas dia.