BTN Bidik Dana Ritel Rp 76 Miliar dari Nasabah Pelajar

BTN berkomitmen mendukung literasi keuangan para generasi muda.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Nov 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2019, 20:00 WIB
20160722-ATM Bank BTN- Tax Amnesty-Jakarta- Angga Yuniar
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank BTN, Jakarta, Jumat (22/7). Bank BTN siap menampung dana repatriasi dari kebijakan penghapusan pajak (tax amnesty) yang mulai diberlakukan pemerintah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN terus memupuk dana ritel dari segmen penabung pemula atau pelajar dengan tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). Targetnya, dana ritel dari tabungan SimPel pada 2019 ini menembus angka Rp 76 miliar.

"Tahun ini kami menargetkan dana ritel dari SimPel mencapai Rp 76 miliar dari sekitar 632.045 rekening, atau naik Rp 14,5 miliar dibandingkan tahun 2018 lalu," kata Direktur Consumer Banking Bank BTN Budi Satria di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Dalam program kerjasama Gramedia Science Day 2019, Bank BTN menawarkan program menarik, diantarnya program Diskon biaya pendaftaran sebesar 20 persen atau Rp 50 ribu apabila peserta melakukan pembayaran menggunakan kartu debit/ATM BTN SimPel dan diskon yang sama untuk peserta yang membuka rekening SimPel pada saat promosi di sekolah.

Tidak hanya itu, Budi melanjutkan, Bank BTN juga memberikan hadiah tabungan BTN SimPel bagi pemenang Gramedia Science Day dengan total hadiah senilai Rp 19.900.000.

"Kami berkomitmen mendukung literasi keuangan para generasi muda, dan berkontribusi aktif dalam program OJK yaitu one student one account atau satu pelajar satu rekening, karena itu kami mendukung acara-acara yang melibatkan pelajar yang aktif seperti dalam Science day," ucap Budi.

Tabungan SimPel merupakan salah satu produk perbankan yang digagas OJK untuk memperluas literasi keuangan ke generasi muda. Selain SimPel, OJK juga memprakarsai tabungan SiMuda.

Khusus SiMuda yang membidik kalangan mahasiswa, Bank BTN meracik tabungan SiMuda Rumahku, program tabungan berencana yang memiliki fitur khusus untuk mempersiapkan biaya kepemilikan rumah.

Berdasarkan informasi yang diberikan Bank BTN, per Agustus 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) total baik konvensional maupun syariah Bank BTN sudah terkumpul di atas Rp 231,8 triliun atau sekitar 95 persen dari target tahun ini.

Khusus untuk DPK dari BTN konvensional, per Agustus 2019 Bank berkode saham BBTN ini memupuk DPK total sekitar Rp 209,2 triliun atau tumbuh 19,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 175,5 triliun

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berkat Digitalisasi Pengelolaan SDM, BTN Hemat Rp 150 Miliar

Parade KPR BTN Hadirkan Bunga Rendah 4,1 Persen
Layar monitor disiapkan untuk memandu konsumen di Stasiun Kota, Jakarta, Senin (4/12). Menyambut HUT ke-41 KPR, PT BTN (Persero) Tbk menggelar parade KPR dengan suku bunga KPR berbunga rendah 4,1 persen. (liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan telah berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp 150 miliar tahun ini dengan melakukan digitalisasi dalam pengelolaan SDM. Salah satunya dengan menerapkan e-learning kepada pegawai yang akan dipromosikan.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Strategic Human Capital BTN Yossi Istanto saat memberikan kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta.

“Dengan e-learning kami bisa menghemat sekitar Rp 80 miliar, ini berhasil dari efisiensi biaya akomodasi dan tiket peserta learning. Ini jumlah yang cukup besar dan tentu berimbas kepada penurunan biaya operasional,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Yossi mengatakan, dengan penghematan tersebut, BTN berhasil meningkatkan penghasilan pegawai meskipun kondisi keuangan perseroan sangat ketat.  

Untuk itu, pengelolaan SDM akan terus mengimplementasikan sistem digital sehingga bisa berdampak positif terhadap kinerja perusahaan dan kesejahteraan pegawai.

"Inisiatif ini kami lakukan agar tercipta human capital yang handal dan mampu membawa Bank BTN beradaptasi serta meningkatkan produktivitas usaha di era industri 4.0," jelasnya.

Yossi mengatakan, BTN telah banyak berbenah dalam mengelola pegawai atau SDM sebagai aset penting bagi perusahaan. Adapun inovasi yang dilakukan mulai dari proses perekrutan pegawai hingga pengembangan karir untuk menjadi pemimpin perseroan.

“Era disrupsi membuat perusahaan harus berinovasi jika ingin tetap hidup. Proses bisnis dan produknya juga perlu dilakukan inovasi,” katanya.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya