Cerita Pria yang Sukses Bangun Jaringan Hotel di Usia 25 Tahun

Hanya dalam enam bulan, Ritesh Agarwal yang putus dari sekolah berhasil mengubah nasibnya hingga menjadi salah satu miliarder termuda di India.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 21:00 WIB
OYO Hadirkan 49 Jaringan Hotel Sepanjang Jalur Trans Sumatera
Layanan hotel yang disediakan jaringan kemitraan OYO (Dok. Humas OYO / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta Hanya dalam enam bulan, Ritesh Agarwal yang putus dari sekolah berhasil mengubah nasibnya. Kini, dia mampu menjadi salah satu miliarder termuda di India.

Semua bermula, pada usianya yang ke-19, Ritesh mendirikan jaringan layanan hotel OYO di Kota Gurgaon, di luar ibu kota India.

Kian agresif kini jaringan hotel OYO kian meluas di India, mencapai 18 ribu lokasi. Di China hampir mencapai 13 ribu. Tidak hanya di India dan China, hotel ini bisa ditemukan di Inggris, Indonesia, Filipina, dan Uni Emirat Arab.

Bahkan kini, pada usianya ke-25, Ritesh ingin mengembangkan hotelnya secara global dan berencana memperluas hingga ke Amerika.

"Amerika adalah salah satu pasar perhotelan terbesar, baik dalam hal pariwisata domestik dan internasional dan karenanya itu memberi peluang besar bagi kami," jelas Ritesh Agarwal seperti mengutip dari CNN, Jumat (8/11/2019)

Sebenarnya jaringan hotel OYO sudah ada di Amerika, di 200 lokasi. Tetapi Ritesh mengaku masih kurang. Pada Agustus lalu, OYO telah membeli Hooters Casino Hotel dan telah dinamai ulang sebagai OYO Hotel & Casino Las Vegas..

Selama ini, jaringan hotel OYO dikenal murah. Rata-rata tarif kamar yang dikenakan USD 30 atau Rp 421 ribu (1 USD = Rp 14.038) per malam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video di bawah ini:


Hotel OYO

OYO Hadirkan 49 Jaringan Hotel Sepanjang Jalur Trans Sumatera
Aplikasi OYO menghadirkan 49 Jaringan Hotel Sepanjang Jalur Trans Sumatera (Dok. Humas OYO / Nefri Inge)

OYO awalnya didirikan pada 2002, sebagai layanan jaringan hotel online bernama Oravel Travel yang mengumpulkan daftar kamar hotel murah. Salah seorang mitra Hotel OYO mengatakan itu serupa dengan konsep Airbnb.

Awalnya ide tersebut dianggap tidak sesuai untuk India pada saat itu. Salah seorang teman Ritesh bahkan menyarankan untuk mengubah konsep. Tapi saat itulah Ritesh merasa percaya diri dengan idenya.

Terbukti, kini OYO yang merupakan singakatan dari "On Your Own" akhirnya memperluas cabangnya pada tahun 2006 dan berkembang hingga sekarang.

Perusahaan sekarang memiliki lebih dari 35.000 jaringan hotel di 800 kota, dan mempekerjakan 20.000 orang,  yang setengahnya di India.

Namun sayang Ritesh menolak untuk mengungkapkan pendapatan perusahaan. Namun OYO tercatat memiliki beberapa investor lain termasuk SoftBank, Sequoia Capital India, Airbnb dan Greenoaks Capital, yang diperkirakan bernilai USD 10 miliar.

Pada bulan Oktober, perusahaan mengumpulkan USD 1,5 miliar lagi, termasuk investasi USD 700 juta dari Agarwal, yang sekarang memiliki 30 persen saham di perusahaan.

Agarwal juga membeli saham yang ada senilai USD 1,3 miliar dari investor Lightspeed Venture Partners dan Sequoia Capital. 

Reporter: Chrismonica

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya