Liputan6.com, Beijing - Posisi CEO Xiaomi Lei Jun terpantau turun di China Rich List versi Forbes tahun ini. Lei Jun berada di posisi 25, turun 14 peringkat dari tahun sebelumnya.
Melansir Forbes, kekayaan Lei Jun menurun USD 3,2 miliar atau Rp 45 triliun (USD 1 = Rp 14.065). Tahun lalu kekayaan Lei Jun adalah sebesar USD 11,9 miliar, sementara tahun ini sebesar USD 8,7 miliar (Rp 122,3 triliun).
Advertisement
Baca Juga
Dalam tiga tahun terakhir kekayaan CEO Xiaomi juga naik turun secara signifikan. Tercatat, pada tahun 2017 kekayaannya USD 6,8 miliar sebelum menanjak menjadi USD 11,9 miliar pada 2018.
Kekayaan di China Rich List sebetulnya menanjak meski ada perang dagang. Lei Jun hanyalah satu dari beberapa miliarder yang kekayaannya menurun.
Peningkatan kekayan miliarder China tahun ini adalah berkat tingginya konsumsi domestik. Alhasil, miliarder di sektor e-commerce dan pengiriman barang mengalami peningkatan.
Agustus lalu, Statista melaporkan bahwa penjualan Xiaomi sedang melambat. Hasil pada kuartal I dan II tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya, tetapi di bawah ekspektasi analis. Market share Xiaomi pun sedang stagnan karena konsumen memilih tidak membeli smartphone baru.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Baru Pensiun, Jack Ma Kembali Jadi Orang Terkaya di China
Pendiri Alibaba Jack Ma memang sudah pensiun, tetapi ia masih mendapat predikat orang terkaya di China versi Forbes. Kekayaan Jack Ma kini tercatat sebesar USD 38,2 miliar atau Rp 535,7 triliun (USD 1 = Rp 14.023).
Kekayaan Jack Ma mengalahkan rivalnya, CEO Tencent Ma Huateng. Kekayaan sang bos Tencent ada di peringkat dua daftar ini dengan jumlah USD 36 miliar (Rp 504 triliun)
Lebih dari setengah orang kaya di daftar terkaya China mengalami kenaikan kekayaan. Hanya ada seperempat yang kekayaannya menurun.Â
Forbes menjelaskan bahwa perang dagang yang terjadi tidak begitu memberi dampak ke para miliarder, terbukti kekayaan miliarder di China pun meningkat dari tahun lalu. Konsumsi domestik menjadi penopang hal tersebut.
"Kekayaan (Jack) Ma naik menjadi USD 38,2 miliar dari USD 34,6 miliar pada tahun sebelumnya," jelas Forbes.
Stok Alibaba disebut mendapat untung dari popularitas e-commerce China. Konsumen China pun makin doyan untuk belanja online.
Itu pun terbukti dari naiknya kekayaan Colin Huang, CEO platform e-commerce Pinduoduo, menjadi USD 21,2 miliar (Rp 297,3 triliun). Artinya, kekayaannya naik hampir USD 10 miliar dari tahun lalu.
Advertisement
E-Commerce China Meningkat
Meningkatnya e-commerce di China juga membawa untung bagi perusahaan pengantar barang. Kekayaan Lai Meison, CEO dari layanan pengantar ZTO, juga naik menjadi USD 4,6 miliar (Rp 64,5 triliun).
Selain Lei Jun, miliarder yang kekayaannya turun adalah Li Shufu yang merupakan Chairman Geely Group dan pemilik Volvo.
Penjualan mobil yang lesu membuat kekayaan Li Shufu turun dari USD 14,2 miliar (Rp 199 triliun) menjadi USD 12,9 miliar (Rp 180 triliun).