Penyaluran Subsidi Elpiji Tertutup, Bagaimana Nasib UMKM?

Menteri Teten siap mendampingi pelaku UMKM, jika subsidi Elpiji tertutup dijalankan.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Jan 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 18:00 WIB
Festival Gerakan Warung Nasional
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan sambutan saat membuka Festival Gerakan Warung Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Acara bertujuan menyadarkan pentingnya partisipasi warung dan UMKM Indonesia dalam membangun perkembangan ekonomi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, khawatirkan pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) akan semakin tertekan dengan penyaluran subsidi Elpiji. Kementerian ESDM akan menerapkan penyaluran Elpiji subsidi tertutup pada tengah tahun ini. 

"Saya memahami rencana pencabutan subsidi Elpiji 3 kg yang melon itu, karena memang kebanyakan tidak tepat sasaran. Tapi juga harus diperhatikan juga UMKM yang akan terganggu," kata Teten di Ruang Kerja Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Selama ini memang subsidi Elpiji banyak yang tidak tepat sasaran karena sebagian besar pengguna Elpiji 3 kg justru mereka yang mampu alias orang kaya.

"Banyak penyimpangan, karena banyak orang yang mampu, orang kaya justru menggunakan gas melon. Jadi saya tahu rencana itu dikaitkan agar subsidi-subsidi itu tepat sasaran untuk yang miskin," jelasnya.

Kendati begitu, penting juga untuk memikirkan nasib pelaku UMKM, dan jika memang dicabut subsidi gas harga bisa naik, maka perlu dicarikan solusinya untuk UMKM.

"Tapi nanti akan ada voucher, yang akan diberikan pada yang berhak yang menerima subsidi. Voucher itu bagi UMKM yang memang membutuhkan apalagi mikro, yang kebanyakan kegiatan usahanya makanan, dan minuman yang membutuhkan gas yang memang ekonominya berdaya saing," ungkap Teten.

Menteri Teten pun siap mendampingi pelaku UMKM, jika subsidi Elpijitertutup dijalankan, agar kegiatan usahanya tidak terganggu.

Sementara itu, nantinya ada kriteria yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terkait voucher yang berhak menerima dan tidak.

"Kitaa punya daftar mikro pelaku usaha yang berhak mendapatkan voucher gas," ujar Teten.

Dilihat dari pelaku usaha di Indonesia sendiri, Menteri Teten menyebutkan mencapai 98,6 persen, yang artinya sebagian usaha ini di sektor mikro. Karena banyak kegiatan usaha yang menggunakan gas melon untuk bisa bertahan hidup, dengan berdagang makanan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri ESDM Jamin Rakyat Tak Mampu Tetap Dapat Subsidi Elpiji 3 Kg

Subsidi Energi
Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi di 2019 dari Rp 156,6 triliun menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan masyarakat kurang mampu akan tetap mendapat subsidi gas elpiji 3 kg.

Hal ini diungkapkannya setelah kabar harga gas elpiji 3 kg naik mencuat beberapa waktu lalu. Nantinya, skema penyaluran epliji tersebut akan bersifat tertutup.

"Tertutup maksudnya kita identifikasi dulu, mana yang berhak terima mana yang nggak. Nggak dibatasi, yang terima tetap terima, tapi nanti akan teridentifikasi," papar Arifin di Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020). 

Nantinya, identifikasi ini bisa mencegah adanya kebocoran penyaluran gas elpiji tersebut.

Sedangkan mengenai kompensasi, Arifin menyatakan bisa berupa uang tunai, namun hal itu tengah dibahas sekarang.

"Ya, nanti diberikan uang seperti cash (uang tunai) kira-kira, tengah dibahas," imbuhnya.

Saat dikonfirmasi bahwa masyarakat yang tidak terdaftar tidak akan menerima subsidi tersebut, Arifin langsung menegaskan bahwa masyarakat itu mampu.

"Ya (tidak dapat subsidi). Berarti memang mampu," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya