Gali Potensi Ekonomi Jabar Lewat Jelajah Segitiga Rebana

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengapresiasi langkah Bisnis Indonesia Group yang akan menggali potensi ekonomi di Segitiga Rebana lewat program Nyaba Jabar: Jelajah Segitiga Rebana.

oleh Gilar Ramdhani pada 16 Mar 2020, 16:20 WIB
Diperbarui 16 Mar 2020, 16:20 WIB
Gali Potensi Ekonomi Jabar Lewat Jelajah Segitiga Rebana
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat melepas Tim Nyaba Jabar: Jelajah Segitiga Rebana Bisnis Indonesia Group di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (16/3/20).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengapresiasi langkah Bisnis Indonesia Group yang akan menggali potensi ekonomi di Segitiga Rebana lewat program Nyaba Jabar: Jelajah Segitiga Rebana.

Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, program tersebut merupakan inovasi untuk menggali potensi Segitiga Rebana sebagai kawasan ekonomi strategis yang akan menjadi masa depan ekonomi di Jabar.

“Ini terobosan inovatif, bagaimana menggali sebuah potensi luar biasa yang kadang-kadang mungkin, kalau media yang mendalami secara komprehensif, akan ditemukan fakta-fakta dan keyakinan yang kuat,” kata Kang Emil saat melepas Tim Nyaba Jabar: Jelajah Segitiga Rebana Bisnis Indonesia Group di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (16/3/20).

Kang Emil menyatakan, apabila Segitiga Rebana terwujud, akan membuat pertumbuhan ekonomi di Jabar mencapai sembilan persen. Selain itu, kawasan ini juga akan mampu menciptakan 5 juta lapangan kerja.

“Rebana ini adalah mesin yang sedang di-upgrade. Kalau diam, maka ekonomi kita akan gini-gini aja. Kalau tidak dipakai si mesin ini, maka semua inovasi yang sehebat apapun maksimal pertumbuhan ekonomi hanya enam persen,” ucapnya.

“Tapi kalau mesin ini dihidupkan, maka kecepatan pertumbuhan ekonomi bisa sembilan persen. Kalau kami (Jabar) sembilan persen berarti Indonesia ikut, karena kita adalah seperlimanya Indonesia. Industri ngumpul di sini (Jabar), investasi ngumpul di sini,” tambahnya.

 

Ekspedisi Selama 7 Hari

Selain itu, Kang Emil berpesan kepada Tim Jelajah Segitiga Rebana agar bisa melakukan studi banding terkait potensi ekonomi, serta infrastruktur pendukung di Rebana dengan wilayah lain yang ada di Indonesia.

Sebab, kata Kang Emil, tidak ada wilayah yang memiliki kawasan strategis ekonomi seperti Segitiga Rebana.

“Saya titip comparative studies, bandingkan Rebana dengan lokasi lain. Ngga ada di Indonesia tempat se-istimewa Segitiga Rebana ini, bandara deketan dengan pelabuhan, dilintasi kereta api, dilintasi jalan tol, harga tanah masih relatif belum tinggi,” katanya.

“Mudah-mudahan jelajah ini ujungnya adalah memberikan awareness kepada kita semua, publik secara umum. Dukungan dari Pemerintah Pusat dan keyakinan dari investor,” imbuhnya.

Sedangkan, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar Hermansyah berharap, Jelajah Segitiga Rebana yang rencananya berlangsung selama tujuh hari ini bisa memberikan gambaran utuh tentang berbagai potensi ekonomi yang ada di wilayah Pantura.

“Kita harapkan tentunya perjalanan teman-teman ini nantinya dapat memberikan gambaran atau potret potensi Segitiga Rebana itu sendiri, baik dari sisi invetasi dan kesiapan Segitiga Rebana tersebut yang kita gadang-gadang sebagai kawasan ekonomi khusus terbesar di Indonesia,” kata Hermansyah.

Sementara itu, Direktur Bisnis.com (Bisnis Indonesia Group) Asep Mulyana menuturkan, Jelajah Segitiga Rebana ini merupakan langkah inisiatif Bisnis Indonesia Group dalam mendukung perekonomian nasional.

“Inisiatif yang kami lakukan hari ini adalah salah satu support kami atau wujud dukungan kami terhadap perekonomian nasional,” ucap Asep.

“Khusus untuk di Jawa Barat ini kami akan mengungkap berbagai potensi ekonomi yang ada di Jawa Barat, karena kami meyakini bahwa informasi-informasi tentang potensi usaha yang ada sangat dinanti-nanti oleh investor."

“Kami juga yakin bahwa Segitiga Rebana itu adalah salah satu potensi Jawa Barat yang luar biasa, karena didukung oleh berbagai infrastruktur. Nanti ada Pelabuhan Patimban, sekarang pun di Cirebon ada pelabuhan, bahkan ada salah satu industri yang sedang melakukan kerja sama dengan kami untuk peresmian kawasan industri di Subang,” tambahnya.

Sebelumnya, Bisnis Indonesia Group pernah melakukan program yang sama, khususnya di Jabar, yakni Susur Jabar Selatan dan Utara pada 2010 lalu. Selain itu, eksplorasi potensi ekonomi lainnya yang pernah dilakukan, seperti Jelajah Jawa-Bali dan Jelajah Sumatera pada 2019.

“Di Sumatera itu kami melihat potensi ekonomi sejak dari Lampung sampai ke titik Pekanbaru, Riau. Nanti kita akan lanjut lagi sampai ke Aceh,” katanya.

Asep pun menuturkan, informasi hasil penjelajahan Tim Jelajah Segitiga Rebana akan dipublikasikan di berbagai saluran media yang ada di bawah naungan Bisnis Indonesia Group seperti media online, cetak, hingga video visualnya.

Melalui Jelajah Segitiga Rebana, kata Asep, tidak hanya akan menggali potensi ekonomi, namun juga komitmen dari industri finansial.

“Nyaba tidak berarti jalan-jalan saja, tapi bagaimana kami akan menggali segala potensi ekonomi dan juga komitmen pihak industri finansial dalam melakukan pembiayaan investasi di Jawa Barat,” ucap Asep.

“Jadi, kami harapkan ini akan menjadi satu publikasi yang bisa diterima dengan baik oleh investor. Harapannya ada minat dari mereka untuk menanamkan invetasi di Jawa Barat,” imbuhnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya