Rupiah Melemah Imbas Kekhawatiran Global Terhadap Covid-19 Meningkat

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah pada Jumat ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Apr 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 10:30 WIB
Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau
Teller menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Hingga hari ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.020. Rupiah menguat 0,71% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/4/2020), rupiah dibuka di angka 15.452 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 15.415 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke 15.507 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.452 per dolar AS hingga 15.525 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 11,84 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 15.553 per dolar AS, mengust jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 15.630 per dolar AS.

"Sentimen negatif rupiah kembali masuk ke pasar keuangan setelah laporan WHO yang secara tidak sengaja terpublikasi menyebutkan bahwa proses pengujian klinis obat perawatan pasien COVID-19 yang dirilis Gilead Science telah gagal," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Tanpa adanya obat atau vaksin, lanjut Ariston, wabah COVID-19 tidak akan segera tuntas. Menurutnya, pasar sangat mengkhawatirkan perekonomian yang telah terpuruk karena wabah terus berlanjut.

 

Prediksi Pergerakan

Rupiah Masih Tertahan di Zona Merah
Teller menunjukkan mata uang rupiah di Jakarta, Selasa (15/10/219). Rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.166 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Data-data ekonomi yang dirilis pekan ini seperti indeks aktivitas manufaktur di Eropa dan AS terus menunjukkan kontraksi dan jumlah pengangguran di AS juga tinggi.

"Rupiah bisa melemah hari ini dengan potensi kisaran 15.380-15.600," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya