Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan tren IPO di Indonesia di masa pandemi covid-19, masih ramai sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di kawasan ASEAN di tahun 2020,
“Kita menggambarkan tren IPO di asean, pada tahun 2019 jumlah perusahaan tercatat saham baru sebanyak 55 perusahaan. Dengan jumlah dana yang dihimpun Rp 14,8 triliun. Pada tahun 2019 BEI menghasil mencatatkan jumlah perusahaan tercatat terbanyak di ASEAN,” kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna, dalam webinar, Kamis (16/7/2020).
Baca Juga
Begitupun sampai dengan Juni 2020, kata Nyoman, berdasarkan laporan global Initial Public Offering (IPO) trend report untuk kuartal II, Indonesia masih mencatatkan IPO terbanyak di kawasan ASEAN, yakni 28 perusahaan tercatat.
Advertisement
Sementara Filipina 1 perusahaan tercatat, Thailand 2 perusahaan, Singapura 5 perusahaan, dan Malaysia 7 perusahaan.
“BEI masih dikategorikan mencatat IPO saham terbanyak di ASEAN, jadi pencapaian full year di 2019 masih merecord performa yang bagus sampai pertengahan 2020 ini,” ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pendanaan IPO
Menurutnya ini menunjukkan kondisi yang dinamis, dari aktivitas pendanaan IPO di Indonesia masih yang paling tinggi di ASEAN.
“Kalau kita lihat lagi, bagaimana pertumbuhan ekonomi di ASEAN berdampak sangat signifikan namun dari data yang ada kita melihat bahwa dampak untuk Indonesia relatif paling kecil penurunan dari 5 persen menjadi minus 0,4,” ujarnya.
Sedangkan negara ASEAN lainnya Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura relatif lebih dalam. Intinya pertumbuhan ekonomi di ASEAN lebih baik dari yang lain.
Hal itu sudah tercermin saat ini pandemi perbandingannya dengan periode yang sama, yakni Indonesia mencatat 55 IPO saham, Malaysia 30, Thailand 28, Singapura 13, Filipina 4 saja.
Advertisement